22:55
rumah pengetahuan
Mungkin kedengarannya aneh, energi bisa bersumber dari baterai gula. Namun, itulah yang akan terjadi di masa mendatang, mencharge baterai ponsel, dengan sisa air sirup atau minuman ringan (soft drink). Para produsen alat elektronik, kini tengah mengembangkan sumber tenaga listrik dari baterai gula.
Gula merupakan sumber energi yang tersedia di alam dari hasil fotosintesis. Oleh sebab itu, sumber energi ini adalah sumber energi terbaru. Sebenarnya, baterai gula ini ialah sel bahan bakar (fuel cell) yang ditenagai gula.
Baterai gula ini memerlukan enzim pencerna gula dan mediator, yang salah satunya berupa vitamin K3, pada anoda dan katoda. Hasil dari reaksi kimia di anoda berupa ion hidrogen dan elektron, akan mengalir ke katoda. Aliran elektron inilah yang menghasilkan listrik.
Namun, kalau dipikir-pikir, hal ini malah akan membuat menjadi ribet. Bayangkan, kita harus senantiasa menyiapkan minuman ringan berbotol-botol, berkaleng-kaleng, atau bahkan menyiapkan gula berkilo-kilo, setiap kali ingin mencharge baterai ponsel.
Gula merupakan sumber energi yang tersedia di alam dari hasil fotosintesis. Oleh sebab itu, sumber energi ini adalah sumber energi terbaru. Sebenarnya, baterai gula ini ialah sel bahan bakar (fuel cell) yang ditenagai gula.
Baterai gula ini memerlukan enzim pencerna gula dan mediator, yang salah satunya berupa vitamin K3, pada anoda dan katoda. Hasil dari reaksi kimia di anoda berupa ion hidrogen dan elektron, akan mengalir ke katoda. Aliran elektron inilah yang menghasilkan listrik.
Namun, kalau dipikir-pikir, hal ini malah akan membuat menjadi ribet. Bayangkan, kita harus senantiasa menyiapkan minuman ringan berbotol-botol, berkaleng-kaleng, atau bahkan menyiapkan gula berkilo-kilo, setiap kali ingin mencharge baterai ponsel.
Posted in: pengetahuan kimia
0 comments:
Post a Comment