tag:blogger.com,1999:blog-68881848867900890262024-03-12T18:59:41.666-07:00Rizki UADrumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.comBlogger59125tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-21554590532657335932012-12-11T18:31:00.001-08:002012-12-15T07:19:06.205-08:00Semangat Dakwah Mengundang Datangnya Hidayah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-rUIene6PHfY/UMfzyLMca2I/AAAAAAAAAHQ/ARh4PVO5cRs/s1600/Untitled11.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-rUIene6PHfY/UMfzyLMca2I/AAAAAAAAAHQ/ARh4PVO5cRs/s1600/Untitled11.png" /></a></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 0cm; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-lastrow: yes;"><td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" valign="top"><br /></td><td style="padding: 0cm;" valign="top">Ada kisah menarik tentang semangat dakwah, yang disampaikan oleh DR. Muhammad Ratib an-Nabulsy saat Khuthbah Jumat tertanggal 2 Juli 2010. Sebuah kisah inspiratif terjadi di Amsterdam yang sangat menarik untuk disimak. Berikut ini Penulis paparkan dengan terjemah bebas dan sedikit diringkas.<br /><br />“Menjadi kebiasaan di hari Jumat, seorang Imam masjid dan anaknya yang berumur 11 tahun membagi brosur di jalan-jalan dan keramaian, sebuah brosur dakwah yg berjudul “Thariiqun ilal jannah” (jalan menuju jannah).<br /><br />Tapi kali ini, suasana sangat dingin ditambah rintik air hujan yang membuat orang benar-benar malas untuk keluar rumah. Si anak telah siap memakai pakaian tebal dan jas hujan untuk mencegah dinginnya udara, lalu ia berkata kepada sang ayah,<br /><br />“Saya sudah siap, Ayah!”<br /><br />“Siap untuk apa, Nak?”<br /><br />“Ayah, bukankah ini waktunya kita menyebarkan brosur ‘jalan menuju jannah’?”<br /><br />“Udara di luar sangat dingin, apalagi gerimis.”<br /><br />“Tapi Ayah, meski udara sangat dingin, tetap saja ada orang yang berjalan menuju neraka!” “Saya tidak tahan dengan suasana dingin di luar.”<br /><br />“Ayah, jika diijinkan, saya ingin menyebarkan brosur ini sendirian.”<br /><br />Sang ayah diam sejenak lalu berkata, “Baiklah, pergilah dengan membawa beberapa brosur yang ada.”<br /><br />Anak itupun keluar ke jalanan kota untuk membagi brosur kepada orang yang dijumpainya, juga dari pintu ke pintu. Dua jam berjalan, dan brosur hanya tersisa sedikit saja. Jalanan sepi dan ia tak menjumpai lagi orang yang lalu lalang di jalanan. Ia pun mendatangi sebuah rumah untuk membagikan brosur itu. Ia pencet tombol bel rumah, namun tak ada jawaban. Ia pencet lagi, dan tak ada yang keluar. Hampir saja ia pergi, namun seakan ada suatu rasa yang menghalanginya. Untuk kesekian kali ia kembali memencet bel, dan ia ketuk pintu dengan lebih keras. Ia tunggu beberapa lama, hingga pintu terbuka pelan. Ada wanita tua keluar dengan raut wajah yang menyiratkan kesedihan yang dalam Wanita itu berkata, “Apa yang bisa dibantu wahai anakku?”<br /><br />Dengan wajah ceria, senyum yang bersahabat si anak berkata, “Nek, mohon maaf jika saya mengganggu Anda, saya hanya ingin mengatakan, bahwa Allah mencintai Anda dan akan menjaga Anda, dan saya membawa brosur dakwah untuk Anda yang menjelaskan bagaimana Anda mengenal Allah, apa yang seharusnya dilakukan manusia dan bagaimana cara memperoleh ridha-Nya.”<br /><br />Anak itu menyerahkan brosurnya, dan sebelum ia pergi wanita itu sempat berkata, “Terimakasih, Nak.”<br /><br />Sepekan Kemudian<br /><br />Usai shalat Jumat, seperti biasa Imam masjid berdiri dan menyampaikan sedikit taushiyah, lalu berkata, “Adakah di antara hadirin yang ingin bertanya, atau ingin mengutarakan sesuatu?”<br /><br />Di barisan belakang, terdengar seorang wanita tua berkata,<br /><br />“Tak ada di antara hadirin ini yang mengenaliku, dan baru kali ini saya datang ke tempat ini. Sebelum Jumat yang lalu saya belum menjadi seorang muslimah, dan tidak berfikir untuk menjadi seperti ini sebelumnya. Sekitar sebulan lalu suamiku meninggal, padahal ia satu-satunya orang yang kumiliki di dunia ini. Hari Jumat yang lalu, saat udara sangat dingin dan diiringi gerimis, saya kalap, karena tak tersisa lagi harapanku untuk hidup. Maka saya mengambil tali dan kursi, lalu saya membawanya ke kamar atas di rumahku. Saya ikat satu ujung tali di kayu atap. Saya berdiri di kursi, lalu saya kalungkan ujung tali yang satunya ke leher, saya memutuskan untuk bunuh diri.<br /><br />Tapi, tiba-tiba terdengar olehku suara bel rumah di lantai bawah. Saya menunggu sesaat dan tidak menjawab, “paling sebentar lagi pergi”, batinku.<br /><br />Tapi ternyata bel berdering lagi, dan kuperhatikan ketukan pintu semakin keras terdengar. Lalu saya lepas tali yang melingkar di leher, dan saya turun untuk sekedar melihat siapa yang mengetuk pintu.<br /><br />Saat kubuka pintu, kulihat seorang bocah berwajah ceria, dengan senyuman laksana malaikat dan aku belum pernah melihat anak seperti itu. Ia mengucapkan kata-kata yang sangat menyentuh sanubariku, “Saya hanya ingin mengatakan, bahwa Allah mencintai Anda dan akan menjaga Anda.” Kemudian anak itu menyodorkan brosur kepadaku yang berjudul, “Jalan Menuju Jannah.”<br /><br />Akupun segera menutup pintu, aku mulai membaca isi brosur. Setelah membacanya, aku naik ke lantai atas, melepaskan ikatan tali di atap dan menyingkirkan kursi. Saya telah mantap untuk tidak memerlukan itu lagi selamanya.<br /><br />Anda tahu, sekarang ini saya benar-benar merasa sangat bahagia, karena bisa mengenal Allah yang Esa, tiada ilah yang haq selain Dia.<br /><br />Dan karena alamat markaz dakwah tertera di brosur itu, maka saya datang ke sini sendirian utk mengucapkan pujian kepada Allah, kemudian berterimakasih kepada kalian, khususnya ‘malaikat’ kecil yang telah mendatangiku pada saat yang sangat tepat. Mudah-mudahan itu menjadi sebab selamat saya dari kesengsaraan menuju kebahagiaan jannah yang abadi.<br /><br />Mengalirlah air mati para jamaah yang hadir di masjid, gemuruh takbir. Allahu Akbar. Menggema di ruangan. Sementara sang Imam turun dari mimbarnya, menuju shaf paling depan, tempat dimana puteranya yang tak lain adalah ‘malaikat’ kecil itu duduk. Sang ayah mendekap dan mencium anaknya diiringi tangisan haru. Allahu Akbar!”<br /><br />Lihatlah bagaimana antusias anak kecil itu tatkala berdakwah, hingga dia mengatakan “Tapi Ayah, meski udara sangat dingin, tetap saja ada orang yang berjalan menuju neraka!” Ia tidak bisa membiarkan manusia berjalan menuju neraka. Ia ingin kiranya bisa mencegah mereka, lalu membimbingnya menuju jalan ke jannah.<br /><br />Lihat pula bagaimana ia berdakwah, menunjukkan wajah ceria dan memberikan kabar gembira, “Saya hanya ingin mengatakan, bahwa Allah mencintai Anda dan akan menjaga Anda.” Siapa yang tidak trenyuh hati mendengarkan kata-katanya?<br /><br />Berdakwah dengan apa apa yang ia mampu, juga patut dijadikan teladan. Bisa jadi,tanpa kita sadari, cara dakwah sederhana yang kita lakukan ternyata berdampak luar biasa. Menjadi sebab datangnya hidayah bagi seseorang. Padahal, satu orang yang mendapat hidayah dengan sebab dakwah kita, lebih baik baik bagi kita daripada mendapat hadiah onta merah. Wallahu a’lam bishawab. (Abu Umar Abdillah)<br /><br />sumber : arrisalah<br /><br /></td></tr>
</tbody></table>
rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-66961231843128774502012-11-01T20:55:00.003-07:002012-12-15T07:21:39.327-08:00Menguji Adanya Unsur CO2 dan H2O dalam Suatu Senyawa<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><a href="http://smartchemistry.wordpress.com/2012/02/08/menguji-adanya-unsur-c-h-dan-o-dalam-suatu-senyawa/" title="Permanent Link to Menguji Adanya Unsur C, H, dan O dalam Suatu Senyawa"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><br /></span></a></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-YtgH8OBcqAM/UJNECL9EDLI/AAAAAAAAAGs/_pogPdl4tHM/s1600/selidikilah1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-YtgH8OBcqAM/UJNECL9EDLI/AAAAAAAAAGs/_pogPdl4tHM/s320/selidikilah1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<b><span style="color: purple; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b>
<br />
<div style="color: purple; font-family: "times new roman\0022"; font-size: 12.0pt; font-weight: bold; margin: 0in;">
Reaksi Pembakaran Senyawa Karbon MenghasilkanCO2
dan H2O</div>
<div style="font-family: "times new roman\0022"; font-size: 12.0pt; margin: 0in;">
Gula
pasir/ sukrosa merupakan contoh senyawa karbon. Gula pasir memiliki rumus kimia
C12H22O11. Jika dibakar, gula pasir akan menghasilkan CO2 dan H2O dengan
persamaan reaksi sebagai berikut.</div>
<div style="font-size: 12.0pt; margin: 0in;">
<span style="font-family: "times new roman\0022";">C11H22O11(s)
+ 12O2(g) </span><span style="font-family: "Times New Roman";">→</span><span style="font-family: "times new roman\0022";"> 12CO2(g) + 11H2O(g)</span></div>
<div style="font-family: "times new roman\0022"; font-size: 12.0pt; margin: 0in;">
<span style="color: purple; font-weight: bold;">Cara Menguji Keberadaan Unsur CO2 dan H2O</span></div>
<div style="font-family: "times new roman\0022"; font-size: 12.0pt; margin: 0in;">
Untuk
mengetahui adanya unsur C, H, dan O, Anda dapat melakukan uji air kapur dan uji
kertas kobalt. Uji air kapur bertujuan untuk menguji keberadaan gas CO2. Adanya
gas CO2 berarti menunjukkan bahwa senyawa tersebut mengandung C dan O. Uji air
kapur dilakukan dengan cara melewatkan gas CO2 yang terbentuk kedalam larutan
kapur. Larutan kapur yang awalnya bening akan berubah menjadi keruh.</div>
<div style="font-size: 12.0pt; margin: 0in;">
<span style="font-family: "times new roman\0022";">Ca(OH)2(aq)
+ CO2(g) </span><span style="font-family: "Times New Roman";">→</span><span style="font-family: "times new roman\0022";"> CaCO3(s) + H2O(l)</span></div>
<div style="font-family: "times new roman\0022"; font-size: 12.0pt; margin: 0in;">
Adapun
uji kertas kobalt digunakan untuk menguji adanya H2O.Adanya H2O berarti
menunjukkan adanya unsur H dan O. Pengujian menggunakan kertas kobalt ini
dilakukan dengan cara menyentuhkan kertas kobalt kepada uap air hasil
pembakaran senyawa karbon. Jika bereaksi dengan uap air, kertas kobalt yang
berwarna biru akan berubah warna menjadi merah jambu.</div>
<div style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; margin: 0in;">
<a href="http://smartchemistry.wordpress.com/category/smartchemistry/">http://smartchemistry.wordpress.com/category/smartchemistry/</a></div>
<b><span style="color: purple; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></b></div>
rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-88631876280098091022012-09-09T23:58:00.000-07:002012-09-09T23:58:41.789-07:00Hukum Menyalatkan Orang yang Mati Bunuh Diri<div class="main-content-top"><br />
</div><div class="img-content"></div><div class="img-content"><img src="http://www.voa-islam.com/timthumb.php?src=/photos/Bataku/bunuh_diri.jpg&h=235&w=355&zc=1" /></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana hukum menshalatkan orang yang mati bunuh diri, boleh atau tidak?</div><br />
<div style="text-align: justify;">Oleh: Badrul Tamam</div><div style="text-align: justify;">Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em>, keluarga dan para sahabatnya.</div><div style="text-align: justify;">Bunuh diri termasuk dosa besar. Terdapat ancaman keras terhadap pelakunya. Tetapi ia belum keluar dari Islam, menurut keyakinan Ahlus Sunnah Waljama'ah. Bagi kaum muslimin boleh/disyariatkan menshalatkannya berdasarkan nash yang sangat jelas tentang bolehnya hal itu, walaupun bagi tokohnya dari kalangan ulama dan pemuka untuk tidak menshalatkannya sebagai bentuk pengingkaran terhadap perbuatan pelakunya dan pencegahan terhadap yang selainnya<strong>. </strong></div><div style="text-align: justify;">Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya, dari Jabir bin Samurah <em>Radhiyallahu 'Anhu</em> berkata:</div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: medium;">أُتِىَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- بِرَجُلٍ قَتَلَ نَفْسَهُ بِمَشَاقِصَ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْهِ</span></div><div style="text-align: justify;">"Ada seorang laki-laki yang bunuh diri dengan anak panah dibawa kepada Nabi <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em>, maka beliau tidak mau menyalatkannya." (HR. Muslim)</div><div style="text-align: justify;">Imam Al-Nawawi <em>rahimahullah</em> dalam menjelaskan hadits ini mengatakan: Di dalam hadits ini terdapat dalil bagi berpendapat tidak dishalatkannya orang yang bunuh diri karena maksiatnya. Ini adalah madhab Umar bin Abdul Aziz dan al-Auzai. Sementara pendapat al-Hasan (al-Bashri), al-Nakha'i, Qatadah, Malik, Abu Hanifah, al-Syafi'i, dan jumhur ulama: ia shalatkan. Mereka menjawab hadits ini, Nabi <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em> tidak menyalatkannya sebagai peringatan bagi manusia agar tidak berbuat seperti dia, sedangkan para sahabat tetap menyalatkannya. Kasus ini seperti saat Nabi <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em> tidak mau menyalatkan orang yang masih meninggalkan hutang, sebagai peringatan bagi mereka agar tidak gampang berhutang dan meremehkan membayar hutang, namun beliau tetap memerintahkan sahabatnya untuk tetap menyalatkannya, beliau bersabda: Shalatkan sahabat kalian ini."</div><div style="text-align: justify;">Kemudian Imam al-Nawawi menukil perkataan al-Qadhi 'Iyadh, "Madhab ulama secara keseluruhan: menyalatkan atas setiap muslim yang (mati karena) had, dirajam, bunuh diri, dan anak zina. Keterangan dari Imam Malik dan lainnya, seorang imam (ulama/pemimpin) tidak ikut menyalatkan orang yang dibunuh karena had sebagaimana orang terpandang (mulia) tidak menyalatkan orang fasik sebagai peringatakan bagi mereka."</div><blockquote><div style="text-align: right;"><span style="font-size: small;"><span style="color: red;">. . . orang yang mati bunuh diri, -menurut pendapat yang rajih- tetap dishalatkan, walaupun ia benar-benar sehat akalnya dan sadar atas setiap apa yang ia ucapkan dan perbuat. . . </span></span></div></blockquote><div style="text-align: justify;">Pada ringkasnya, orang yang mati bunuh diri, -menurut pendapat yang rajih- tetap dishalatkan, walaupun ia benar-benar sehat akalnya dan sadar atas setiap apa yang ia ucapkan dan perbuat. Inilah pendapat madhab Syafi'i, Hambali, Hanafi, Maliki, dan Zahiri.</div><div style="text-align: justify;">Imam Nawawi berkata dalam al-Majmu':</div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: medium;">من قتل نفسه أو غل في الغنيمة يغسل ويصلى عليه عندنا وبه قال أبو حنيفة ومالك وداود وقال احمد لا يصلى عليهما الامام وتصلى بقية الناس</span></div><div style="text-align: justify;">"<em>Siapa yang bunuh diri atau curang (menilep) ghanimah, menurut madhab kami, ia dimandikan dan dishalatkan. Ini juga madhab Abu Hanifah, Malik Dawud. Imam Ahmad berkata: Imam tidak menyalatkan keduanya sementara kaum muslimin yang lainnya tetap menyalatkannya.</em>"</div><div style="text-align: justify;">Ibnu Hazm berkata dalam al-Muhalla, " <em>. . . dan dishalatkan setiap muslim yang baik atau yang jahat; yang dibunuh karena had, peperangan, atau dalam pemberontakan. Imam dan selainnya juga menyalatkan mereka walaupun ia seburuk-buruk manusia di atas bumi, (yakni) apabila ia meninggal sebagai muslim.</em>"</div><div style="text-align: justify;">Kesimpulan ini juga didasarkan pada keumuman perintah Nabi <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em>, "Shalatkanlah sahabat kalian." Dan seorang muslim adalah sahabat kita. Allah Ta'ala berfirman, "<em>Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara</em>." (QS. Al-Hujurat: 10)</div><div style="text-align: justify;">Dan juga, "<em>Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.</em>" (QS. Al-Taubah: 71)</div><div style="text-align: justify;">Sesungguhnya orang fasik selama masih muslim sangat-sangat membutuhkan doa saudaranya yang seiman, yakni kaum mukminin. Terlebih istighfar mereka. Dan doa serta istighfar mereka benar-benar bermanfaat bagi si fasik tadi selama masih muslim. Karenanya jika ada seorang muslim, -yang karena lemah imannya, ia bunuh diri-, tetaplah disyariatkan untuk menyalatkannya. Wallahu Ta'ala A'lam.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">sumber : http://www.voa-islam.com/islamia/konsultasi-agama/2012/04/23/18776/hukum-menyalatkan-orang-yang-mati-bunuh-diri/</div><div style="text-align: justify;"> </div>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-22883588188351496082012-08-26T21:10:00.002-07:002012-08-26T21:10:59.318-07:00Larangan Berzina<div class="p-head"><h1><br />
</h1></div>Saat ini kita hidup dalam zaman yang amat sangat terbuka. Bahkan karena terlalu terbukanya pergaulan dalam masyarakat, nilai-nilai agama pun mulai ditinggalkan. Lihat saja sekarang, dengan mudah kita dapat menemukan berbagai kemaksiatan di sekitar kita. Bahkan hal-hal yang menjurus pada perbuatan zina terpampang di sekitar kita.<br />
Anak-anak muda zaman sekarang seakan-akan berlomba dalam hal ini. Begitu banyak gadis-gadis yang mempertontonkan kemolekan tubuhnya secara bebas, hubungan dengan lawan jenis yang melewati batas, dan banyak lagi hal-hal yang membuat perzinahan seakan-akan menjadi sesuatu yang wajar-wajar saja. Ditambah lagi dengan lemahnya iman dan ilmu agama yang dimiliki, membuat perzinahan semakin merajalela.<span id="more-382"></span><br />
Padahal, jelas-jelas islam telah melarang kita untuk melakukan perbuatan zina. Jangankan melakukannya, mendekati saja kita sudah tidak boleh. Tentunya perintah untuk tidak mendekati dan melakukan perbuatan zina bukanlah tanpa sebab. Perbuatan zina merupakan sebuah perbuatan yang keji, yang dapat mendatangkan kemudharatan bukan hanya kepada pelakunya, namun juga kepada orang lain.<br />
Banyak sekali dalil-dalil baik dari Al Quran maupun hadist yang melarang perbuatan zina ini. Dalil-dalil yang berisi larangan untuk melakukan perbuatan zina diantaranya adalah:<br />
<strong>Dalil Dari Al Quran:</strong><br />
<blockquote><div align="right" style="font-size: large; line-height: 30px;">الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِئَةَ جَلْدَةٍ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ<br />
الزَّانِي لَا يَنكِحُ إلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ</div>“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin,” (an-Nuur: 2-3).<br />
<div align="right" style="font-size: large; line-height: 30px;">وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً</div>“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa’: 32)<br />
<div align="right" style="font-size: large; line-height: 30px;">وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاماً<br />
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً</div>“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” (al-Furqaan: 68-69).<br />
<div align="right" style="font-size: large; line-height: 30px;">يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا جَاءكَ الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ عَلَى أَن لَّا يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئاً وَلَا يَسْرِقْنَ وَلَا يَزْنِينَ وَلَا يَقْتُلْنَ أَوْلَادَهُنَّ وَلَا يَأْتِينَ بِبُهْتَانٍ يَفْتَرِينَهُ بَيْنَ أَيْدِيهِنَّ وَأَرْجُلِهِنَّ وَلَا يَعْصِينَكَ فِي مَعْرُوفٍ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ</div>“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (al-Mumtahanah: 12).</blockquote><strong>Dalil dari Hadist Rasulullah saw:</strong><br />
<blockquote>Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tiga jenis orang yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang berzina, penguasa yang pendusta, dan orang miskin yang sombong,” (HR Muslim [107]).<br />
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rauslullah saw. bersabda, “Tidaklah berzina seorang pezina saat berzina sedang ia dalam keadaan mukmin,”<br />
Masih diriwayatkan darinya dari Nabi saw. beliau bersabda, “Jika seorang hamba berzina maka keluarlah darinya keimanan dan jadilah ia seperti awan mendung. Jika ia meninggalkan zina maka kembalilah keimanan itu kepadanya,” (Shahih, HR Abu Dawud [4690]).<br />
Diriwayatkan dari al-Miqdad bin al-Aswad r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda kepada para sahabatnya, “Bagaimana pandangan kalian tentang zina?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya maka ia haram sampai hari kiamat.” Beliau bersabda, “Sekiranya seorang laki-laki berzina dengan sepuluh orang wanita itu lebih ringan daripada ia berzina dengan isteri tetangganya,” (Shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [103]).</blockquote><strong>Kandungan Dalil tentang Zina</strong><br />
Dari dalil-dalil tersebut, kita dapat mengambil beberapa kesimpulan tentang larangan zina dalam islam. Ksimpulan yang dapat kita ambil diantaranya adalah:<br />
<blockquote>1. <strong>Kerasnya pengharaman zina</strong>. Zina adalah seburuk-buruk jalan dan sejelek-jelek perbuatan. Terkumpul padanya seluruh bentuk kejelekan yakni kurangnya agama, tidak adanya wara’, rusaknya muru’ah (kehormatan) dan tipisnya rasa cemburu. Hingga engkau tidak akan menjumpai seorang pezina itu memiliki sifat wara’, menepati perjanjian, benar dalam ucapan, menjaga persahabatan, dan memiliki kecemburuan yang sempurna kepada keluarganya. Yang ada tipu daya, kedustaan, khianat, tidak memiliki rasa malu, tidak muraqabah, tidak menjauhi perkara haram, dan telah hilang kecemburuan dalam hatinya dari cabang-cabang dan perkara-perkara yang memperbaikinya. (lihat Raudhatul Muhibbin [360]).<br />
2. <strong>Ancaman yang keras terhadap pelaku zina.</strong> Dan hukuman bagi pezina dikhususkan dengan beberapa perkara:<br />
a. Kerasnya hukuman<br />
b. Diumumkannya hukuman<br />
c. Larangan menaruh rasa kasihan kepada pezina<br />
3. Hukuman bagi pezina yang belum menikah adalah dicambuk seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Dan hukuman bagi pelaku zina yang telah menikah adalah dirajam sampai mati. Rasulullah saw. telah merajam sebanyak enam orang di antaranya adalah Mu’iz, wanita al-Ghamidiyah dan lain-lain.<br />
4. Adapun <strong>berzina dengan wanita yang masih mahram mewajibkan hukuman yang sangat keras, yakni dibunuh</strong>.<br />
Ibnul Qayyim berkata dalam Raudhatul Muhibbin (374), “Adapun jika perbuatan keji itu dilakukan dengan orang yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dari para mahramnya, itu adalah perbuatan yang membinasakan. Dan wajib dibunuh pelakunya bagaimanapun keadaannya. Ini adalah pendapat Imam Ahmad dan yang lainnya.”<br />
5. <strong>Zina ada beberapa cabang</strong>, seperti zina mata, zina lisan, dan zina anggota badan. Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw. bersabda, “Allah telah menetapkan atas setiap Bani Adam bagiannya dari zina yang tidak bisa tidak pasti ia mendapatinya. Zina mata adalah melihat, zina lisan adalah berbicara, hati berangan-angan serta bernafsu dan kemaluan membenarkan atau mendustakannya.”</blockquote>Marilah kita selalu berlindung kepada Allah SWT dan memohon pertolongan dan bimbingan-Nya agar dapat terhindar dari semua perbuatan yang menjurus kepada kemaksiatan.<br />
Wallahu a’lam<br />
<br />
sumber: http://cahyaislam.wordpress.com/2009/05/23/larangan-berzina-2/<br />
rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-3443482155302880172012-08-26T21:05:00.000-07:002012-08-26T21:05:57.303-07:00PACARAN DALAM KACAMATA ISLAM<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr><td class="icon" width="24"><br />
</td><td class="cattitle"><br />
</td><td class="itemsubsub"><br />
</td></tr>
</tbody></table><div class="itemshadow"><div class="itembox"><div class="bodytext" id="item_body">Sebuah fitnah besar menimpa pemuda pemudi pada zaman sekarang. Mereka terbiasa melakukan perbuatan yang dianggap wajar padahal termasuk maksiat di sisi Alloh subhanahu wa ta’ala. Perbuatan tersebut adalah “pacaran”, yaitu hubungan pranikah antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom. Biasanya hal ini dilakukan oleh sesama teman sekelas atau sesama rekan kerja atau yang lainnya. Sangat disayangkan, perbuatan keji ini telah menjamur di masyarakat kita. Apalagi sebagian besar stasiun televisi banyak menayangkan sinetron tentang pacaran di sekolah maupun di kantor. Tentu hal ini sangat merusak moral kaum muslimin. Namun, anehnya, orang tua merasa bangga kalau anak perempuannya memiliki seorang pacar yang sering mengajak kencan. Ada juga yang melakukan pacaran beralasan untuk <em>ta’aruf</em> (berkenalan). Padahal perbuatan ini merupakan dosa dan amat buruk akibatnya. Oleh sebab itu, mengingat perbuatan haram ini sudah begitu memasyarakat, kami memandang perlu untuk membahasnya pada kesempatan ini.<span id="more-1310"></span><br />
<strong>Pacaran dari Sudut Pandang Islam</strong><br />
Pacaran tidak lepas dari tindakan menerjang larangan larangan Alloh subhanahu wa ta’ala. Fitnah ini bermula dari pandang memandang dengan lawan jenis kemudian timbul rasa cinta di hati—sebab itu, ada istilah “dari mata turun ke hati”— kemudian berusaha ingin memilikinya, entah itu dengan cara kirim SMS atau surat cinta, telepon, atau yang lainnya. Setelah itu, terjadilah saling bertemu dan bertatap muka, menyepi, dan saling bersentuhan sambil mengungkapkan rasa cinta dan sayang. Semua perbuatan tersebut dilarang <span class="yshortcuts" id="lw_1246238874_1" style="border-bottom: #0066cc 1px dashed; cursor: hand;">dalam Islam</span> karena merupakan jembatan dan sarana menuju perbuatan yang lebih keji, yaitu zina. Bahkan, boleh dikatakan, perbuatan itu seluruhnya tidak lepas dari zina. Perhatikanlah sabda Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam:<br />
<em></em><br />
<em>“Ditetapkan atas anak Adam bagiannya dari</em> <em>zina, akan diperolehnya hal itu, tidak bisa tidak. Kedua mata itu berzina, zinanya dengan</em> <em>memandang. Kedua telinga itu berzina, zinanya dengan mendengarkan. Lisan</em> <em>itu berzina, zinanya dengan berbicara. Tangan itu berzina, zinanya dengan memegang.</em> <em>Kaki itu berzina, zinanya dengan melangkah. Sementara itu, hati berkeinginan dan beranganangan sedangkan kemaluan yang membenarkan itu semua atau mendustakannya.” </em>(H.R. Muslim: 2657, alBukhori: 6243)<br />
Al Imam an Nawawi <em>rahimahullah</em> berkata: “Makna hadits di atas, pada anak Adam itu ditetapkan bagiannya dari zina. Di antara mereka ada yang melakukan zina secara hakiki dengan memasukkan <em>farji </em>(kemaluan)nya ke dalam <em>farji</em> yang haram. Ada yang zinanya secara <em>majazi </em>(kiasan) dengan memandang wanita yang haram, mendengar perbuatan zina dan perkara yang mengantarkan kepada zina, atau dengan sentuhan tangan di mana tangannya meraba wanita yang bukan mahromnya atau menciumnya, atau kakinya melangkah untuk menuju ke tempat berzina, atau melihat zina, atau menyentuh wanita yang bukan mahromnya, atau melakukan pembicaraan yang haram dengan wanita yang bukan mahromnya dan semisalnya, atau ia memikirkan dalam hatinya. Semuanya ini termasuk zina secara <em>majazi</em>.” (<em>Syarah Shohih Muslim</em>: 16/156157)<br />
Adakah di antara mereka tatkala berpacaran dapat menjaga pandangan mata mereka dari melihat yang haram sedangkan memandang wanita <em>ajnabiyyah</em> (bukan mahrom) atau lak-ilaki <em>ajnabi </em>(bukan mahrom) termasuk perbuatan yang diharamkan?!<br />
<strong></strong><br />
<strong>Ta’aruf Dengan Pacaran, Bolehkah?</strong><br />
Banyak orang awam beranggapan bahwa pacaran adalah <em>wasilah </em>(sarana) untuk ber<em>ta’aruf </em>(berkenalan). Kata mereka, dengan berpacaran akan diketahui jati diri kedua ‘calon mempelai’ supaya nanti jika sudah menikah tidak kaget lagi dengan sikap keduanya dan bisa saling memahami karakter masing-masing. Demi Alloh, tidaklah anggapan ini dilontarkan melainkan oleh orang-orang yang terbawa arus budaya Barat dan hatinya sudah terjangkiti bisikan setan.<br />
Tidakkah mereka menyadari bahwa yang namanya pacaran tentu tidak terlepas dari <em>kholwat </em>(berdua-duaan dengan lawan jenis) dan <em>ikhtilath </em>(lakilaki dan perempuan bercampur baur tanpa ada hijab/tabir penghalang)?! Padahal semua itu telah dilarang dalam Islam.<br />
Perhatikanlah tentang larangan tersebut sebagaimana tertuang dalam sabda Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam:<br />
<strong>“Sekalikali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahromnya.”</strong><em> </em>(H.R. alBukhori: 1862, Muslim: 1338)<br />
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqolani <em>rahimahullah</em> berkata: “Hadits ini menunjukkan bahwa larangan bercampur baur dengan wanita yang bukan mahrom adalah <em>ijma’ </em>(kesepakatan) para ulama.” (<em>Fathul Bari</em>: 4/100)<br />
Oleh karena itu, kendati telah resmi melamar seorang wanita, seorang lakilaki tetap harus menjaga jangan sampai terjadi fitnah. Dengan diterima pinangannya itu tidak berarti ia bisa bebas berbicara dan bercanda dengan wanita yang akan diperistrinya, bebas <span class="yshortcuts" id="lw_1246238874_2" style="border-bottom: #0066cc 1px dashed; cursor: hand;">surat menyurat</span>, bebas bertelepon, bebas berSMS, bebas <em>chatting</em>, atau bercakap-cakap apa saja. Wanita tersebut<br />
<strong></strong><br />
<strong>Adakah Pacaran Islami?</strong><br />
Ada lagi pemudapemudi aktivis organisasi Islam—yang katanya punya semangat terhadap Islam—disebabkan dangkalnya ilmu syar’i yang mereka miliki dan terpengaruh dengan budaya Barat yang sudah berkembang, mereka memunculkan istilah “pacaran islami” dalam pergaulan mereka. Mereka hendak tampil beda dengan pacaranpacaran orang awam. Tidak ada saling sentuhan, tidak ada pegangpegangan. Masingmasing menjaga diri. Kalaupun saling berbincang dan bertemu, yang menjadi pembicaraan hanyalah tentang Islam, tentang dakwah, saling mengingatkan untuk beramal, dan berdzikir kepada Alloh q serta mengingatkan tentang akhirat, surga, dan neraka. Begitulah katanya!<br />
Ketahuilah, pacaran yang diembelembeli Islam ala mereka tak ubahnya omong kosong belaka. Itu hanyalah makar iblis untuk menjerumuskan orang ke dalam neraka. Adakah mereka dapat menjaga pandangan mata dari melihat yang haram sedangkan memandang wanita <em>ajnabiyyah </em>atau lakilaki <em>ajnabi </em>termasuk perbuatan yang diharamkan?! Camkanlah firman Alloh<br />
<em></em><br />
<strong>“Katakanlah (wahai Muhammad) kepada lakilaki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Dan katakanlah kepada wanitawanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka”</strong><em> …. </em>(Q.S. anNur [24]: 3031)<br />
Tidak tahukah mereka bahwa wanita merupakan fitnah yang terbesar bagi laki-laki? Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: <strong>“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnahnya wanita.”</strong><em> </em>(H.R. al-Bukhori:<em> </em>5096)<br />
<strong></strong><br />
<strong>Segeralah Menikah Bila Sudah Mampu</strong><br />
Para pemuda yang sudah berkemampuan lahir dan batin diperintahkan agar segera menikah. Inilah solusi terbaik yang diberikan Islam karena dengan menikah seseorang akan terjaga jiwa dan agamanya. Akan tetapi, jika memang belum mampu maka hendaklah berpuasa, bukan berpacaran. Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: <strong>“Wahai generasi muda, barang siapa <span class="yshortcuts" id="lw_1246238874_3" style="border-bottom: #0066cc 1px dashed; cursor: hand;">di antara kalian</span> telah mampu menikah maka segeralah menikah karena sesungguhnya menikah itu lebih menjaga kemaluan dan memelihara pandangan mata. Barang siapa yang belum mampu maka hendaklah berpuasa karena puasa menjadi benteng (dari gejolak birahi).”</strong> (H.R. al-Bukhori: 5066)<br />
Al-Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan: “Yang dimaksud <em>mampu menikah </em>adalah mampu berkumpul dengan istri dan memiliki bekal untuk menikah.” (<em>Fathul</em> <em>Bari</em>: 9/136)<br />
Dengan menikah segala kebaikan akan datang. Itulah pernyataan dari Alloh subhanahu wa ta’ala yang tertuang dalam Q.S. ar-Rum [30]: 21. Islam menjadikan pernikahan sebagai satu-satunya tempat pelepasan hajat birahi manusia terhadap lawan jenisnya. Lebih dari itu, pernikahan sanggup memberikan jaminan dari ancaman kehancuran moral dan sosial. Itulah sebabnya Islam selalu mendorong dan memberikan berbagai kemudahan bagi manusia untuk segera melaksanakan kewajiban suci itu.<br />
<strong></strong><br />
<strong>Nasihat</strong><br />
<strong></strong><br />
Janganlah ikut-ikutan budaya Barat yang sedang marak ini. Sebagai orang tua, jangan biarkan putra-putrimu terjerembab dalam fitnah pacaran ini. Jangan biarkan mereka keluar rumah dalam keadaan membuka aurat, tidak memakai jilbab<u><span style="color: blue;">,</span></u> atau malah memakai <span class="yshortcuts" id="lw_1246238874_5" style="border-bottom: #0066cc 1px dashed; cursor: hand;">baju ketat</span> yang membuat pria terfitnah dengan penampilannya. Perhatikanlah firman Alloh subhanahu wa ta’ala:<br />
<strong>Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Alloh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. </strong>(Q.S. alAhzab<em> </em>[33]: 59)<br />
<em></em><br />
<em>Wallohu A’lam</em>.</div></div><div class="itembox"><br />
</div><div class="itembox">sumber: http://ratih1727.multiply.com/journal/item/288/PACARAN-DALAM-KACAMATA-ISLAM</div></div><div class="addthis_toolbox addthis_default_style " style="float: right;"> </div>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-16865573684004401992012-08-08T00:14:00.000-07:002012-08-08T00:14:54.192-07:00Resep martabak Bangka<strong></strong><br />
<a href="http://bangkatour.com/wp-content/uploads/2012/04/martabak-bangka.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-115" height="375" src="http://bangkatour.com/wp-content/uploads/2012/04/martabak-bangka.jpg" title="martabak bangka" width="500" /></a><br />
<strong>Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat martabak Bangka:</strong><br />
<strong>1.</strong> 4 sendok makan gist<strong><br />
2.</strong> 1700 cc santan dari 2 kelapa tua<br />
<strong>3.</strong> 2 sendok teh garam dimasak bersama santan sampai panas suam-suam kuku<br />
<strong>4.</strong> 1 kg tepung terigu<br />
<strong>5.</strong> 6 butir telur ayam<br />
<strong>6.</strong> 60 gram soda kue<br />
<strong>7.</strong> 2 sendok teh vanili<br />
<strong>8.</strong> Margarin secukupnya<br />
<strong>9.</strong> 100 gram kacang sangrai ditumbuk kasar<br />
<strong>10.</strong> 100 gram coklat meses<br />
<strong>11.</strong> 1 kaleng susu kental manis<br />
<strong>12.</strong> Gula pasir untuk adonan dan taburan sesuai selera<br />
<strong>Cara Membuat Kue Maratabak Manis/Martabak Bangka:</strong><br />
Masukkan gist ke dalam campuran santan dan garam. Diamkan 15 menit sampai berbuih, sisihkan.<br />
Dalam sebuah mangkuk yang lain campurkan terigu dan telur dan aduk perlahan sambil tuangkan santan sedikit demi sedikit, sampai adonan licin, kemudian tambahkan gula pasir, soda kue dan vanilla.<br />
Panaskan loyang martabakbergaris tengah 20 cm yang sudah diolesi mentega.<br />
Tuang adonan setebal 1 cm, panggang diatas api dengan nyala sedang<br />
Setelah adonan berlubang, taburkan kacang tanah, meises, gula pasir dan susu, kental manis<br />
Lipat martabak, olesi luarnya dengan mentega, angkat dan hidangkan.<br />
<br />
http://bangkatour.com/martabak-bangka/rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-27190928290136238412012-08-02T21:33:00.000-07:002012-08-02T21:33:45.719-07:00vidoe<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><object class="BLOG_video_class" contentid="FAILED" height="266" id="BLOG_video-FAILED-0" width="320"></object></div>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-45310707357179508322012-07-25T21:10:00.000-07:002012-07-25T21:10:27.165-07:00CERITA TENTANG IKAN DUYUNG<h3 class="post-title entry-title"> <br />
</h3><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-LYKjdfgYQVo/TYiBOcCE8AI/AAAAAAAAAmI/I5_IPZhd-uE/s1600/ikan-duyung.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="319" src="http://4.bp.blogspot.com/-LYKjdfgYQVo/TYiBOcCE8AI/AAAAAAAAAmI/I5_IPZhd-uE/s320/ikan-duyung.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Menurut legenda, putri duyung adalah makhluk air yang memiliki kepala dan tubuh layaknya seorang perempuan dan ekor menyerupai ikan. Ikan duyung hidup di dasar laut dan dikatakan merupakan seorang putri yang telah dikutuk sebagian anggota badannya dari pinggang hingga ke kaki menjadi ikan.</div><div style="text-align: justify;">Putri duyung merupakan makhluk legendaris yang ceritanya sudah beredar berabad-abad yang lalu. Mereka termasuk salah satu makhluk legendaris separuh manusia separuh hewan. Cerita mengenai wujud putri duyung hampir sama dalam semua masyarakat di dunia. Dalam mitologi Yunani, putri duyung dikatakan selalu menggoda para pelaut yang lalai. Siapa saja yang tergoda akan menemui ajalnya. Masyarakat Babilonia juga menyembah putri duyung sebagai dewa laut yang dikenal sebagai Ea atau Oannes. Oannes digambarkan sebagai duyung jantan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Cerita tentang putri duyung pertama kali ditemukan di Assyria. </div><div style="text-align: justify;">Cerita itu berkisah tentang Dewi Atargatis, Ibu dari ratu Assyria, Semiramis. Dewi Atargatis jatuh hati pada seorang gembala, yang kemudian terbunuh olehnya. Karena malu, ia menceburkan diri ke danau untuk mengubah diri menjadi ikan. Namun, air tidak bisa mengubah dirinya sepenuhnya karena ia masih memiliki kekuatan sebagai seorang Dewi. Akhirnya, hanya separuh tubuhnya yang menjadi ikan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Legenda Yunani yang terkenal menceritakan bahwa putri duyung adalah Thessalonike, adik Alexander Agung yang berubah menjadi duyung setelah meninggal. Dia hidup setelah mati sebagai putri duyung di laut Aegea, dan selalu menanyakan nasib kakaknya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dia hanya menanyakan satu hal bila ada pelaut melintas. Dia selalu bertanya:</div><div style="text-align: justify;">Apakah Alexander Agung masih hidup?.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jika dia bertanya demikian, jawaban yang tepat adalah:</div><div style="text-align: justify;">Dia masih hidup dan masih memerintah.</div><div style="text-align: justify;">Bila tidak menjawab seperti demikian, maka ia berangsur-angsur berubah menjadi Gorgon dan mencelakai pelaut yang sedang melintas.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kisah mengenai putri duyung kini sudah universal, mendunia, dan bukan milik suatu daerah atau negara saja. Banyak orang dari berbagai negara menciptakan karakter putri duyung masa kini atau masa lalu sesuai dengan imajinasinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Beberapa makhluk legendaris yang karakternya mirip putri duyung juga ditemukan di beberapa negara, seperti: Mami Wata dari Afrika barat dan tengah; Russalki (Rusalka) dari Rusia dan Ukraina; Merrow dari Irlandia dan Skotlandia; Oceanid, Nereid, dan Naiad dari Yunani, ketiganya adalah Nymph air. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam dongeng dan cerita rakyat Eropa, ada makhluk yang wujudnya menyerupai putri duyung disebut Melusine, berwujud wanita dari kepala sampai pinggang, sedangkan berwujud ikan dari pinggang ke bawah, dengan dua ekor yang bercabang atau kadang-kadang seperti ular. Menurut cerita rakyat Jepang, jika manusia memakan daging putri duyung, maka akan memperoleh keabadian. Dalam beberapa cerita rakyat di Eropa, puteri duyung dapat mengabulkan permohonan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Putri duyung merupakan makhluk dalam kisah-kisah zaman dulu yang kini sangat terkenal karena dimunculkan kembali melalui imajinasi-imajinasi baru dan beberapa cerita meminjam karakter putri duyung sebagai makhluk asing yang menawan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Putri duyung juga dikenal sebagai karakter dalam dongeng The Little Mermaid (1836) karya Hans Christian Andersen yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Putri duyung muncul dalam novel Peter Pan dan Harry Potter sebagai makhluk yang bukan berasal dari alam manusia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aquamarine, novel karya Alice Hoffman, menceritakan tentang sepasang gadis yang menemukan putri duyung di kolam renang. Kisah ini difilmkan oleh Twentieth Century Fox pada tahun 2006, dibintangi oleh Sara Paxton, Emma Roberts dan JoJo.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Splash (1984), dibintangi Daryl Hannah dan Tom Hanks. Hannah berperan sebagai Madison, si putri duyung yang jatuh cinta kepada manusia. Ia dapat memiliki kaki dan berjalan di darat, namun kapanpun air menyentuh tubuhnya, ia berubah menjadi putri duyung.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">The Little Mermaid (1989) oleh Walt Disney studio, mengadaptasi cerita Hans Christian Andersen tentang putri duyung yang menginginkan sepasang kaki. Film ini dibuat sekuelnya dengan judul ‘’’The Little Mermaid 2: Return to the sea’’’.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">She Creature (2001), berkisah tentang penculikan terhadap putri duyung, yang mana pada akhirnya makhluk tersebut berubah menjadi monster ganas di sebuah kapal dan membunuh para lelaki.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aquamarine (2006), berkisah tentang dua gadis yang menemukan putri duyung yang bernama Aquamarine. Akhirnya mereka bersahabat dan putri duyung tersebut menemukan cintanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada musim kelima serial Charmed, dalam episode “The Witch’s Tail”, Phoebe bertemu putri duyung yang ingin menyatakan perasaan cinta pada kekasihnya atau ia akan kehilangan keabadiannya. Karena terkena mantra dalam usahanya demi menolong si putri duyung, Phoebe ikut berubah menjadi putri duyung.</div><div style="text-align: justify;">Pada serial TV Fantasy Island, ada seorang putri duyung bernama Naya, dibintangi oleh Michelle Phillips.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Marina (2004) adalah serial TV sukses dari Filipina, dibintangi oleh Claudine Barretto sebagai putri duyung bernama Marina. Marina adalah serial fantasi pertama dari ABS-CBN dan menjadi sangat terkenal. Ditayangkan perdana pada bulan Februari dan berakhir di bulan November.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Serial TV Australia, H2O: Just Added Water (2006), mengisahkan tentang tiga orang gadis yang memasuki sebuah gua, kemudian berubah menjadi duyung, kapanpun air menyentuh kulitnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Salah satu lukisan putri duyung yang sangat terkenal adalah lukisan “A Mermaid” karya John William Waterhouse, dilukis dari tahun 1895. Lukisan tersebut sempat hilang dan ditemukan kembali pada tahun 1970-an.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Putri duyung juga biasa untuk dijadikan sebagai sebuah lambang. Putri duyung yang membawa perisai dan pedang menjadi lambang Warsawa, ibukota Polandia. Patungnya terdapat di sana pula.</div>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-78852764032064516912012-07-25T20:34:00.002-07:002012-07-30T02:48:26.300-07:00reuni alumni teknik kimia uad 2012<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-amFxzzjukh8/UBC2oalvzuI/AAAAAAAAAE8/ZKXZRqUjm3k/s1600/SAM_2846.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">Dalam rangka meningkatkan akreditasi TK FTI UAD dan memenuhi standar ISO 9001: SGS/ UKAS melalui pembentukan Ikatan Keluarga Alumni TK UAD maka Acara Temu Kangen Alumni TK FTI UAD akan digelar. Acara Temu Kangen Alumni TK FTI UAD diharapkan mampu mempererat tali silaturahhmi antar alumni, alumni dan almamater untuk memberikan masukan berupa wawasan dan pengalaman-pengalamannya.</a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-amFxzzjukh8/UBC2oalvzuI/AAAAAAAAAE8/ZKXZRqUjm3k/s320/SAM_2846.JPG" width="320" /></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-TheIOSaMwjo/UBC2yKmpf_I/AAAAAAAAAFI/U03Y4OEGK5s/s1600/SAM_2851.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-TheIOSaMwjo/UBC2yKmpf_I/AAAAAAAAAFI/U03Y4OEGK5s/s320/SAM_2851.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-90NRZIbZ-WI/UBC2922YP_I/AAAAAAAAAFQ/PkcMQH_xrg0/s1600/SAM_2853.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-90NRZIbZ-WI/UBC2922YP_I/AAAAAAAAAFQ/PkcMQH_xrg0/s320/SAM_2853.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-RMJcSW5vxks/UBC3ZueK_OI/AAAAAAAAAFY/QVBw_qUcC2g/s1600/SAM_2862.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-RMJcSW5vxks/UBC3ZueK_OI/AAAAAAAAAFY/QVBw_qUcC2g/s320/SAM_2862.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-KgSRgiEYRiE/UBC4GSp9OgI/AAAAAAAAAFg/4TT5ONdNatE/s1600/SAM_2868.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-KgSRgiEYRiE/UBC4GSp9OgI/AAAAAAAAAFg/4TT5ONdNatE/s320/SAM_2868.JPG" width="240" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-triJyzsXzes/UBC5OdZEX2I/AAAAAAAAAFs/2dEtUqHQoj4/s1600/SAM_2870.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-triJyzsXzes/UBC5OdZEX2I/AAAAAAAAAFs/2dEtUqHQoj4/s320/SAM_2870.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-JkzbENgHv0I/UBC5kyoghbI/AAAAAAAAAF0/4TP2np-jbAY/s1600/SAM_2879.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-JkzbENgHv0I/UBC5kyoghbI/AAAAAAAAAF0/4TP2np-jbAY/s320/SAM_2879.JPG" width="240" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-mornV--CGsk/UBC5xBwESjI/AAAAAAAAAF8/vEd_f7emkhQ/s1600/SAM_2881.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-mornV--CGsk/UBC5xBwESjI/AAAAAAAAAF8/vEd_f7emkhQ/s320/SAM_2881.JPG" width="240" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-bJ38abyVaYk/UBC550u6MFI/AAAAAAAAAGE/nWY1RcLwSds/s1600/SAM_2884.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-bJ38abyVaYk/UBC550u6MFI/AAAAAAAAAGE/nWY1RcLwSds/s320/SAM_2884.JPG" width="240" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-h90u0aCJn9U/UBC6C4-5tiI/AAAAAAAAAGQ/_kKdn2cF1bo/s1600/SAM_2895.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-h90u0aCJn9U/UBC6C4-5tiI/AAAAAAAAAGQ/_kKdn2cF1bo/s320/SAM_2895.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-SuW32v-qWYk/UBC6MBsYhkI/AAAAAAAAAGY/ezZ46STVSP4/s1600/SAM_2908.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-SuW32v-qWYk/UBC6MBsYhkI/AAAAAAAAAGY/ezZ46STVSP4/s320/SAM_2908.JPG" width="320" /></a></div>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-84613201708499029652012-07-23T22:00:00.000-07:002012-07-23T22:00:08.311-07:00Energi Biomassa, Energi Terbarukan yang Merakyat<h2><br />
</h2><div align="center"> </div><br />
<div style="text-align: justify;"><a href="http://www.kamase.org/wp-content/uploads/2010/06/potensi.jpg" rel="thumbnail"><img alt="" class="alignleft size-thumbnail wp-image-1387" height="250" src="http://www.kamase.org/wp-content/uploads/2010/06/potensi-250x250.jpg" style="margin: 5px;" title="potensi" width="250" /></a> </div><div style="text-align: justify;">Hari demi hari kebutuhan energi di negara kita semakin banyak dan hal ini berbanding terbalik dengan produksi energi itu sendiri. Hal yang menjadi pokok masalah kita saat ini adalah tentang semakin minimnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi.</div><div style="text-align: justify;">Lalu bagaimana kita harus mengatasinya? Banyak teori tentang bagaimana menanggulangi krisis energi terutama energi dari bahan bakar fosil yaitu dengan menggunakan tenaga angin, surya, samudra, biomassa, nuklir, ataupun yang lainnya. Akan tetapi, bagaimana kita melakukannya sementara masih banyak orang Indonesia yang belum menyadari pentingnya hal tersebut untuk masa depan. Saat ini yang kita perlukan adalah individu-individu yang mempunyai inisiatif dan kreatifitas untuk menanggulangi hal itu.<span id="more-1113"></span></div><div style="text-align: justify;">Bagaimanapun ini merupakan tugas kita sebagai generasi muda untuk mewujudkannya karena masa depan ada di tangan kita. Yang perlu kita garisbawahi di sini adalah bahwa krisis energi di negara kita sangat berkaitan erat dengan masalah ekonomi nasional, karena BBM naik, semua bahan pangan ikut naik dan dampaknya adalah pada rakyat menengah ke bawah. Hal ini juga terjadi belahan dunia lainnya.</div><div style="text-align: justify;">Masih dalam ingatan kita, bagaimana pemerintah “memaksa” rakyat untuk meninggalkan penggunaan kompor minyak tanah dan beralih ke kompor gas. Mereka yang belum siap menerima konversi ke kompor gas, menggunakan kayu bakar atau arang untuk memenuhi kebutuhan memasak sehari-harinya.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Biomassa</strong></div><div style="text-align: justify;">Biomassa (bahan bakar hayati/nabati) merupakan produk fotosintensis, yaitu butir-butir hijau daun yang dihasilkan klorofil yang bekerja sebagai semacam sel-sel surya, menyerap energi matahari dan mengonversi karbon dioksida menjadi suatu senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen. Senyawa ini dapat dipandang sebagai suatu penyerapan energi yang dapat dikonversi menjadi suatu produk lain, misalnya arang/karbon, alkohol kayu, dan lain-lain.</div><div id="_mcePaste" style="text-align: center;"><strong>CO2 + H20 + E —-> CX(H20)Y + O2</strong></div><div id="_mcePaste">Dimana:</div><div id="_mcePaste"> <ul><li>E = Energi cahaya matahari</li>
<li>CO2 = Gas karbondioksida</li>
<li>CX(H20)Y = Hidrokarbon yang terjadi</li>
<li>H20 = Air</li>
<li>O2 = Oksigen</li>
</ul></div><div style="text-align: justify;">Dalam sebuah perhitungan dengan metode Rabinowitch, proses fotosintesis menyimpan/menyisihkan seperdua energi pembakaran yang secara maksimum per atom karbon.</div><div style="text-align: justify;">Jenis-jenis biomassa dapat berasal dari limbah seperti limbah kelapa sawit, sekam padi, limbah tebu, dan kayu dan juga dapat berasal dari yang secara khusus ditanam misalnya jarak, sorgum, alga, dll. Bahan bakar cair yang dihasilkan kemudian dicampur dengan minyak dan sering disebut biofuel. Jika dicampur solar disebut biodiesel. Jika dicampur dengan bensin disebut bioetanol.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Kebun Energi</strong></div><div class="ezAdsense adsense adsense-midtext" style="margin: 0px; text-align: center;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong><span style="font-weight: normal;"> </span><span style="font-weight: normal;">Salah satu pemikiran untuk membuat sebuah desa mandiri energi untuk keperluan rumah tangga adalah dengan membuat kebun energi. Kebun energi yang dimaksud adalah kebun yang ditanami dengan pohon kayu yang khusus diperuntukkan sebagai kayu bakar. Jenis pohon yang dianggap baik dan berkembang pesat adalah kaliandra dan lamtorogung. Selain pesat, batang pohon ini tidak terlampau besar, sehingga mudah dipotong sederhana dan cepat siap pakai.</span></strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Setelah kebun mulai tumbuh, keadaan tanah akan berangsur-angsur membaik, karena pohon lamtorogung merupakan pemupuk hijau (groenbemester), sehingga membuat tanah subur. Jikalau tersedia lahan besar, maka desa tersebut dapat mengekspor kelebihan kayu bakarnya ke desa lain. Dan jikalau kayu bakar itu dibuat menjadi arang, maka akan terdapat suatu pertambahan nilai dan hasil ini, bahkan dapat dikirim ke kota-kota besar atau bahkan diekspor.</span></div><div style="text-align: justify;"><strong>Kompor Roket sebagai Implementasi Sederhana dari Biomassa</strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Namun, penggunaan arang secara konvensional juga dipandang masih kurang baik dalam segi efisiensi, efektivitas, dan keramahannya terhadap lingkungan. Jumlah kayu bakar yang digunakan dalam sehari dan besar panas pembakaran yang dihasilkan dinilai boros, karena antara waktu penggunaan kayu bakar dan waktu yang dibutuhkan pohon untuk dapat dijadikan kayu bakar tidak sebanding. Apalagi kalau digunakan dalam jumlah besar dan oleh banyak orang, hal itu akan mengakibatkan terjadinya pengeksploitasian pohon secara besar-besaran.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Kompor roket adalah salah satu teknologi kompor untuk mengoptimalkan kinerja bahan bakar kayu. Kompor ini juga dapat menggunakan bahan bakar rumput kering. Kompor roket yang mulai dikembangkan sejak tahun 1980 ini, didisain layaknya tungku pembakaran, namun yang dimanfaatkan untuk pembakaran adalah gas yang keluar dari kayu bakar tersebut, dan terlihat seperti kompor gas pada umumnya. Dengan kompor roket, jumlah kayu bakarnya setengah dari yang digunakan secara konvensional dapat menghasilkan besar panas pembakaran yang lebih tinggi. Tentunya proses pembakarannya lebih sempurna karena membuang sedikit hidrokarbon ke udara, sehingga lebih ramah lingkungan.</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: normal;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-1388" height="283" src="http://www.kamase.org/wp-content/uploads/2010/06/kompor.jpg" title="kompor" width="365" /><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: normal;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Kompor roket sudah banyak diaplikasikan di negara-negara di Afrika seperti Malawi, Uganda, Tanzania, Zambia, dan Mozambik. Mengingat potensinya di Indonesia yang memiliki sumber daya biomassa yang cukup melimpah dan rakyatnya sudah akrab dengan kayu bakar, implementasi sederhana energi biomassa melalui teknologi kompor roket dapat menjadi langkah awal bagi pemerintah untuk mulai mengurangi penggunaan energi fosil seperti gas yang tidak sustainable dan nantinya kita dapat menjadikan pengolahan energi biomassa lainnya seperti biofuel sebagai salah satu energi alternatif terdepan.</span></div><div style="text-align: justify;"><strong>Langkah dan Solusi</strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Kiranya gambaran di atas dapat menjadikan kita sebagai kaum intelektual untuk serta memecahkan permasalahan di atas. Inisiatif masyarakat bawah harus didorong oleh kaum intelektual untuk bisa memecahkan dan mencari solusi. Dengan transfer pengetahuan, inisiatif dari masyarakat bisa terwujud. Masih terngiang dalam ingatan kita bagaimana perjuangan para kaum intelektual (mahasiswa) dalam melakukan demonstrasi penolakan kenaikan BBM. Namun sangat disayangkan perjuangan seakan-akan berhenti tatkala pemerintah tetap menaikkan harga BBM. Yang dibutuhkan saat ini adalah peran aktif kita sebagai kaum intelektual untuk menjadi bagian dari solusi krisis energi yang mengancam. Tanpa adanya peran aktif dan hanya menunggu kebijakan dari pemerintah (top down policies) maka bangsa ini akan semakin terjerat dalam lingkaran krisis energi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Peran kaum intelektual dalam mendorong inisiatif masyarakat yang jauh dari perkembangan IPTEK harus dibarengi dengan kebijakan dari atas agar memantapkan langkah bangsa ini dari lingkaran krisis energi. Saat ini dibutuhkan kemandirian energi untuk mendorong kekuatan ekonomi bangsa. Kita tidak bisa mengandalkan sumber-sumber energi fosil (minyak bumi, batubara, dan gas )untuk menjaga ketahanan energi kita. Dalam blue cetak biru energi nasional, cadangan energi fosil khususnya minyak bumi semakin terbatas. Rasio antara cadangan dan produksi hanya 18 tahun. Dalam sumber lain mengatakan bahwa produksi minyak Indonesia saat ini mencapai 900.000 barel per hari, dan 50 persen dikirim ke luar negeri, mengingat 87 persen sektor migas dikuasai oleh asing. Kebutuhan minyak Indonesia sendiri saat inimencapai 1,4 juta barel per hari, sehingga masih perlu impor 950.000 barel per hari (ANTARA News, 15 Desember 2009). Oleh karena itu, diperlukan kesungguhan pemerintah dalam membuat kebijakan yang merakyat dan mendukung sistem pengembangan energi alternatif untuk mencukupi kebutuhan energi, salah satunya energi biomassa, energi terbarukan yang merakyat.</span></div>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-275465933819007812012-07-23T21:51:00.000-07:002012-07-23T21:51:59.958-07:00Membuat Biodiesel dari Tumbuhan Alga<h2><br />
</h2><div align="center"> </div><div style="text-align: justify;"><strong>A. Habitat Hidup Alga</strong></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.kamase.org/wp-content/uploads/2007/01/algae-biofuel.jpg" rel="thumbnail"><img alt="" class="size-thumbnail wp-image-1976 alignleft" height="250" src="http://www.kamase.org/wp-content/uploads/2007/01/algae-biofuel-250x250.jpg" style="margin: 5px;" title="algae-biofuel" width="250" /></a>Alga adalah salah satu organisme yang dapat tumbuh pada rentang kondisi yang luas di permukaan bumi. Alga biasanya ditemukan pada tempat-tempat yang lembab atau benda-benda yang sering terkena air dan banyak hidup pada lingkungan berair di permukaan bumi. Alga dapat hidup hampir di semua tempat yang memiliki cukup sinar matahari, air dan karbon-dioksida.</div><div style="text-align: justify;"><strong>B. Potensi Alga Menghasilkan Biodiesel</strong></div><div style="text-align: justify;">Secara teoritis, produksi biodiesel dari alga dapat menjadi solusi yang realistik untuk mengganti solar. Hal ini karena tidak ada <em>feedstock</em> lain yang cukup memiliki banyak minyak sehingga mampu digunakan untuk memproduksi minyak dalam volume yang besar.<span id="more-7"></span></div><div style="text-align: justify;">Tumbuhan seperti kelapa sawit dan kacang-kacangan membutuhkan lahan yang sangat luas untuk dapat menghasilkan minyak supaya dapat mengganti kebutuhan solar dalam suatu negara. Hal ini tidak realistik dan akan mengalami kendala apabila diimplementasikan pada negara dengan luas wilayah yang kecil.</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan perhitungan, pengolahan alga pada lahan seluas 10 juta acre (1 acre = 0.4646 ha) mampu menghasilkan biodiesel yang akan dapat mengganti seluruh kebutuhan solar di Amerika Serikat (Oilgae.com, 26/12/2006). Luas lahan ini hanya 1% dari total lahan yang sekarang digunakan untuk lahan pertanian dan padang rumput (sekitar 1 milliar acre). Diperkirakan alga mampu menghasilkan minyak 200 kali lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan penghasil minyak (kelapa sawit, jarak pagar, dll) pada kondisi terbaiknya.</div><div style="text-align: justify;">Semua jenis alga memiliki komposisi kimia sel yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak (<em>fatty acids</em>) dan <em>nucleic acids</em>. Prosentase keempat komponen tersebut bervariasi tergantung jenis alga. Ada jenis alga yang memiliki komponen <em>fatty acids</em> lebih dari 40%. Dari komponen <em>fatty acids</em> inilah yang akan diekstraksi dan diubah menjadi biodiesel. Dapat dilihat pada Tabel 1, komposisi kimia sel pada beberapa jenis alga:</div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><strong><span lang="SV">Tabel 1 Komposisi Kimia Alga Ditunjukkan dalam Zat Kering (%)</span></strong><span lang="SV"><br />
</span></span></span></div><table border="1" cellpadding="0" style="height: 382px; text-align: center; width: 450px;"><tbody>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Komposisi Kimia<br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Protein<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Karbohidrat<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Lemak<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><em><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Nucleic Acid<br />
</span></span></em></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Scenedesmus obliquus</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">50-56<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">10-17<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">12-14<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">3-6<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Scenedesmus quadricauda</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">47<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">-<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">1.9<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">-<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Scenedesmus dimorphus</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">8-18<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">21-52<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">16-40<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">-<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Chlamydomonas rheinhardii</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">48<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">17<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">21<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">-<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Chlorella vulgaris</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">51-58<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">12-17<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">14-22<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">4-5<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Chlorella pyrenoidosa</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">57<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">26<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">2<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">-<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Spirogyra sp.</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">6-20<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">33-64<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">11-21<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">-<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Dunaliella bioculata</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">49<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">4<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">8<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">-<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Dunaliella salina</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">57<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">32<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">6<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">-<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Euglena gracilis</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">39-61<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">14-18<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">14-20<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">-<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Prymnesium parvum</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">28-45<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">25-33<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">22-38<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">1-2<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Tetraselmis maculata</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">52<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">15<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">3<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">-<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Porphyridium cruentum</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">28-39<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">40-57<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">9-14<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">-<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Spirulina platensis</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">46-63<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">8-14<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">4–9<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">2-5<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Spirulina maxima</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">60-71<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">13-16<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">6-7<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">3-4.5<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Synechoccus sp.</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">63<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">15<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">11<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">5<br />
</span></span></td> </tr>
<tr> <td style="width: 191px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><em>Anabaena cylindrica</em><br />
</span></span></td> <td style="width: 54px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">43-56<br />
</span></span></td> <td style="width: 85px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">25-30<br />
</span></span></td> <td style="width: 52px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">4-7<br />
</span></span></td> <td style="width: 89px;" valign="top"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times New Roman;">-<br />
</span></span></td> </tr>
</tbody> </table><div style="text-align: left;"><em>Sumber: Becker, (1994)</em></div><div style="text-align: justify;">Biodiesel dari alga hampir mirip dengan biodiesel yang diproduksi dari tumbuhan penghasil minyak (jarak pagar, sawit, dll) sebab semua biodiesel diproduksi menggunakan <em>triglycerides</em> (biasa disebut lemak) dari minyak nabati/alga.</div><div style="text-align: justify;">Alga memproduksi banyak <em>polyunsaturates</em>, dimana semakin tinggi kandungan lemak asam <em>polyunsaturates</em> akan mengurangi kestabilan biodiesel yang dihasilkan. Di lain pihak, <em>polyunsaturates</em> memiliki titik cair yang lebih rendah dibandingkan <em>monounsaturates</em> sehingga biodiesel alga akan lebih baik pada cuaca dingin dibandingkan jenis <em>bio-feedstock</em> yang lain. Diketahui kekurangan biodiesel adalah buruknya kinerja pada temperatur yang dingin sehingga biodiesel alga mungkin akan dapat mengatasi masalah ini.</div><div style="text-align: justify;"><strong>C. Cara Penanaman Alga untuk Biodiesel</strong></div><div class="ezAdsense adsense adsense-midtext" style="margin: 0px; text-align: center;"> </div><div style="text-align: justify;">Sama seperti tumbuhan lainnya, alga juga memerlukan tiga komponen penting untuk tumbuh, yaitu sinar matahari, karbon dioksida dan air. Alga menggunakan sinar matahari untuk menjalankan proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses biokimia penting pada tumbuhan, alga, dan beberapa bakteri untuk mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Energi kimia ini akan digunakan untuk menjalankan reaksi kimia, misalnya pembentukan senyawa gula, fiksasi nitrogen menjadi asam amino, dll. Alga menangkap energi dari sinar matahari selama proses fotosintesis dan menggunakaannya untuk mengubah substansi inorganik menjadi senyawa gula sederhana.</div><div style="text-align: justify;">Penanaman alga untuk menghasilkan biodiesel mungkin akan sedikit lebih sulit karena alga membutuhkan perawatan yang sangat baik dan mudah terkontaminasi oleh spesies lain yang tidak diinginkan.</div><div style="text-align: justify;">Alga dapat ditanam di kolam terbuka dan danau. Penggunaan sistem terbuka ini dapat membuat alga mudah diserang oleh kontaminasi spesies alga lain dan bakteri. Akan tetapi, saat ini telah berhasil dikembangkan beberapa spesies alga yang mampu ditanam pada lahan terbuka dan meminimalisir adanya kontaminasi spesies lain. Misalnya penanaman <em>spirulina</em> (salah satu jenis alga) pada suatu kolam terbuka dapat menghilangkan kemungkinan kontaminasi spesies lain secara luas karena spirulina bersifat agresif dan tumbuh pada lingkungan dengan pH yang sangat tinggi. Sistem terbuka juga memiliki sistem kontrol yang lemah, misalnya dalam mengatur temperatur air, konsentrasi karbon dioksida & kondisi pencahayaan. Sedangkan keuntungan penggunaan sistem terbuka adalah metode ini merupakan cara yang murah untuk memproduksi alga karena hanya perlu dibuatkan sirkuit parit atau kolam.</div><div style="text-align: justify;">Kolam tempat pembudidayaan alga biasanya disebut “kolam sirkuit”. Dalam kolam ini, alga, air dan nutrisi disebarkan dalam kolam yang berbentuk seperti sirkuit. Aliran air dalam kolam sirkuit dibuat dengan pompa air. Kolam biasanya dibuat dangkal supaya alga tetap dapat memperoleh sinar matahari karena sinar matahari hanya dapat masuk pada kedalaman air yang terbatas.</div><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-1977" height="287" src="http://www.kamase.org/wp-content/uploads/2007/01/kolam-terbuka.jpg" style="margin: 5px;" title="kolam-terbuka" width="215" /><br />
<div style="text-align: justify;">Sebuah variasi kolam terbuka adalah dengan memberikan atap transparan (<em>greenhouse</em>) diatasnya untuk melindungi kerusakan alga dari percikan air hujan. Namun begitu, cara ini hanya dapat diaplikasikan pada kolam terbuka yang berukuran kecil dan tidak dapat mengatasi banyak masalah yang terjadi pada sistem terbuka.</div><div style="text-align: justify;">Alternatif lain cara pembudidayaan alga adalah dengan menanamnya pada struktur tertutup yang disebut <em>photobioreactor</em>, dimana kondisi lingkungan akan lebih terkontrol dibandingkan kolam terbuka. Sebuah <em>photobioreactor</em> adalah sebuah <em>bioreactor</em> dengan beberapa tipe sumber cahaya, seperti sinar matahari, lampu <em>fluorescent</em>, led. <em>Quasi-closed systems</em> (sebuah kolam yang ditutupi dengan bahan transparan (<em>greenhouse</em>) di semua bagian) dapat digolongkan sebagai <em>photobioreactor</em>. <em>Photobioreactor</em> juga memungkinkan dilakukannya peningkatan konsentrasi karbon dioksida di dalam sistem sehingga akan mempercepat pertumbuhan alga. Meskipun biaya investasi awal dan biaya operasional dari sebuah <em>photobioreactor</em> akan lebih tinggi dibandingkan kolam terbuka, akan tetapi efisiensi dan kemampuan menghasilkan minyak dari <em>photobioreactor</em> akan lebih tinggi dibandingkan dengan kolam terbuka. Hal ini akan membuat pengembalian biaya modal dan biaya operasional dengan cepat.</div><div style="text-align: justify;"><strong>D. Cara Ekstraksi Minyak dari Alga</strong></div><div style="text-align: justify;">Pengambilan minyak dari alga masih merupakan proses yang mahal sehingga masih harus dipertimbangkan untuk menggunakan alga sebagai sumber biodiesel. Terdapat beberapa metode terkenal untuk mengambil minyak dari alga, antara lain:</div><ol style="text-align: justify;"><li>Pengepresan (<em>Expeller/Press</em>)<br />
Pada metode ini alga yang sudah siap panen dipanaskan dulu untuk menghilangkan air yang masih terkandung di dalamnya. Kemudian alga dipres dengan alat pengepres untuk mengekstraksi minyak yang terkandung dalam alga. Dengan menggunakan alat pengepres ini, dapat diekstrasi sekitar 70 – 75% minyak yang terkandung dalam alga.</li>
<li><em>Hexane solvent oil extraction</em><br />
Minyak dari alga dapat diambil dengan menggunakan larutan kimia, misalnya dengan menggunakan <em>benzena</em> dan <em>eter</em>. Namum begitu, penggunaan larutan kimia <em>heksana</em> lebih banyak digunakan sebab harganya yang tidak terlalu mahal.<br />
Larutan <em>heksana</em> dapat digunakan langsung untuk mengekstaksi minyak dari alga atau dikombinasikan dengan alat pengepres. Cara kerjanya sebagai berikut: setelah minyak berhasil dikeluarkan dari alga dengan menggunakan alat pengepres, kemudian ampas (<em>pulp</em>) alga dicampur dengan larutan <em>cyclo-hexane</em> untuk mengambil sisa minyak alga. Proses selanjutnya, ampas alga disaring dari larutan yang berisi minyak dan <em>cyclo-hexane</em>. Untuk memisahkan minyak dan <em>cyclo-hexane</em> dapat dilakukan proses distilasi. Kombinasi metode pengepresan dan larutan kimia dapat mengekstraksi lebih dari 95% minyak yang terkandung dalam alga.<br />
Sebagai catatan, penggunaan larutan kimia untuk mengekstraksi minyak dari tumbuhan sangat beresiko. Misalnya larutan <em>benzena</em> dapat menyebabkan penyakit kanker, dan beberapa larutan kimia juga mudah meledak.</li>
<li><em>Supercritical Fluid Extraction</em><br />
Pada metode ini, CO2 dicairkan dibawah tekanan normal kemudian dipanaskan sampai mencapai titik kesetimbangan antara fase cair dan gas. Pencairan fluida inilah yang bertindak sebagai larutan yang akan mengekstraksi minyak dari alga.<br />
Metode ini dapat mengekstraksi hampir 100% minyak yang terkandung dalam alga. Namun begitu, metode ini memerlukan peralatan khusus untuk penahanan tekanan.</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Beberapa metode yang kurang terkenal:</div><ol style="text-align: justify;"><li><em>Osmotic Shock</em><br />
Dengan menggunakan <em>osmotic shock</em> maka tekanan osmotik dalam sel akan berkurang sehingga akan membuat sel pecah dan komponen di dalam sel akan keluar. Metode <em>osmotic shock</em> memang banyak digunakan untuk mengeluarkan komponen-komponen dalam sel, seperti minyak alga ini.</li>
<li><em>Ultrasonic Extraction</em><br />
Pada reaktor ultrasonik, gelombang ultrasonik digunakan untuk membuat gelembung kavitasi (<em>cavitation bubbles</em>) pada material larutan. Ketika gelembung pecah dekat dengan dinding sel maka akan terbentuk gelombang kejut dan pancaran cairan (<em>liquid jets</em>) yang akan membuat dinding sel pecah. Pecahnya dinding sel akan membuat komponen di dalam sel keluar bercampur dengan larutan.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><strong>E. Kesimpulan</strong></div><div style="text-align: justify;">Secara umum, potensi alga untuk menghasilkan biodiesel sangat besar dan jauh lebih besar dibandingkan tumbuhan penghasil minyak (kelapa sawit, jarak pagar, dll). Hal ini akan memberikan peluang yang besar untuk dapat mengganti kebutuhan solar dalam suatu negara.</div><div style="text-align: justify;"><strong>F. Referensi</strong></div><ul style="text-align: justify;"><li><a href="http://www.kamase.org/www.oilgae.com/algae/sources/sources.html" target="_blank"><em>Algae Growth Environments</em></a>, 26/12/2006</li>
<li><a href="http://www.kamase.org/www.oilgae.com/algae/oil/extract/extract.html" target="_blank"><em>Algae Oil Extraction</em></a>, 26/12/2006</li>
<li><a href="http://www.kamase.org/www.oilgae.com/algae/oil/biod/char/char.html" target="_blank"><em>Algal Biodiesel Characteristics & Properties</em></a>, 26/12/2006</li>
<li><a href="http://www.kamase.org/www.oilgae.com/algae/comp/comp.html" target="_blank"><em>Algal Chemical Composition</em></a>, 26/12/2006</li>
<li><a href="http://www.kamase.org/www.oilgae.com/algae/oil/biod/cult/cult.html" target="_blank"><em>Cultivation of Algae Strains for Biodiesel</em></a>, 26/12/2006</li>
<li><a href="http://www.kamase.org/oilgae.com/algae/oil/biod/large_scale/large_scale.html" target="_blank"><em>Large-scale Biodiesel Production from Algae</em></a>, 26/12/2006</li>
<li><a href="http://www.oilgae.com/" target="_blank"><em>Oil from Algae!</em></a>, 26/12/2006</li>
</ul>sumber: http://www.kamase.org/?p=7rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-57909643384571223222012-07-17T18:38:00.000-07:002012-07-17T18:38:47.385-07:00Bahan Pakaian dari serat bambu<h2 style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</h2><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><img alt="baju berbahan dasar serat bambu" height="233" src="http://www.bambuawet.com/uploads/images/baju%20berbahan%20bambu.jpg" style="float: left; margin: 2px 6px;" title="baju berbahan dasar serat bambu" width="250" />Jika berbicara tentang bahan untuk pakaian, sebagai konsumen, kita tentu menginginkan bahan produk yang tidak saja ramah lingkungan tapu juga terlihat bagus, enak dipakai, dan nyaman. Dengan alasan inilah produk berbahan seperti rami kurang sukses di pasar, karena memiliki tekstur yang lebih kasar meski ramah lingkungan. Nah, bambu memiliki semua hal yang diinginkan pada sebuah pakaian.</span></div><ul style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><span style="font-size: x-small;">Tingkat penyerapan yang sangat baik. Bahan bambu dapat menyerap dan menguapkan kembali kelembaban dengan sanga cepat, karena sangat berpori dan selain itu teksturnya nyaman di kulit.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Pengontrol Suhu. Dingin dan berongga membuatnya baik di cuaca yang hangat. Juga cocok di udara dingin. Bahan serat yang menyerap dan melepaskan kelembaban membuatnya cocok untuk segala cuaca.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Higienis. Penelitian menemukan bahwa serat bambu memiliki sifat anti bakteri <img alt="Serat bambu" height="200" src="http://www.bambuawet.com/uploads/images/serat%20bambu.jpg" style="float: right; margin: 2px 6px;" title="serat bambu" width="200" />dan anti jamur yang unik, sejenis bio-agent yang dikenal dengan “bamboo kun”, bahkan setelah pencucian berkali-kali bahan ini tetap ada dan dapat berfungsi dengan baik sebagai deodorizer atau penghilang bau.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Tidak Kaku. Karena kompoisi bahan seratnya bambu secara alami memiliki sifat anti-static, sehingga sangat nyaman ketika bersentuhan langsung dengan kulit.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Konsumen yang memiliki kulit sensitif dan rentan terhadap alergi juga dapat memilih produk pakaian dari bambu karena seratnya lembut dan halus sehingga mengurangi kemungkinan ruam dan iritasi kulit.</span></li>
</ul><br />
<br />
Serat bambu merupakan revolusi ke lima di bidang tekstil :<br />
<br />
Serat bambu dibuat dengan bahan dasar bambu pilihan, diproses dengan teknologi tinggi dengan mengambil serat yang terdapat didalam bambu yang dicampur dengan bahan lainnya sehingga terbentuklah serat baru. Dikarenakan bambu memiliki kemampuan untuk memproduksi anion dan anti bakteri yang alami maka dalam proses pertumbuhannya tidak dibutuhkan pembasmi hama kimia, dan juga dalam proses pembentukannya menggunakan teknologi tinggi yang tidak memerlukan penambahan bahan kimia lainnya. Serat ini juga diberi julukan "bahan eko-tekstil yang dapat bernafas", "ratu tekstil". Oleh para ahlinya, serat bambu disebut sebagai "bahan tekstil yang memiliki prospek pengembangan paling cerah di abad 21". Untuk itu dinamakan revolusi ke lima dari industri pertekstilan setelah katun, wool, sutera, dan kain lenan.<br />
<span style="font-size: x-small;"> </span>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-37731061088014500112012-07-12T23:57:00.000-07:002012-07-12T23:57:23.354-07:00Ikan Cupang<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: black;"><br />
</h3><div class="post-header" style="color: black;"> </div><h5 align="justify" style="color: black;"><strong> <a href="http://lh5.ggpht.com/_JMxkDXZcNho/TOsRgFj5JQI/AAAAAAAAAFI/rd4lvWAu1QI/s1600-h/ikan%20cupang_perikanan%20unirow%5B41%5D.jpg"><img align="left" alt="ikan cupang_perikanan unirow" border="0" height="264" src="http://lh5.ggpht.com/_JMxkDXZcNho/TOsRlNGtzhI/AAAAAAAAAFM/HuS4qpAQpaY/ikan%20cupang_perikanan%20unirow_thumb%5B39%5D.jpg?imgmax=800" style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin-left: 0px; margin-right: 0px;" title="ikan cupang_perikanan unirow" width="325" /></a></strong></h5><div align="left" style="color: black;">Peluang usaha baru dalam dunia budidaya air tawar yaitu budidaya ikan cupang yang sangat menjanjikan Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Wilayah Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak rumah dan dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan. </div><div align="justify" style="color: black;"><strong>Wadah<span style="color: black;"> budidaya</span></strong> </div><div align="justify" style="color: black;">Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom<a href="http://perikananunirow.blogspot.com/" target="_blank">,</a> akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.<a href="http://perikananunirow.blogspot.com/2010/10/bantuan-dari-kkp.html" style="color: black;" target="_blank"></a></div><div align="justify" style="color: black;"><strong>Ciri-ciri khusus</strong> </div><div align="justify" style="color: black;">Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.<br />
Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :</div><div align="justify" style="color: black;">Umur ± 4 bulan<br />
Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.<br />
Gerakannya agresif dan lincah.<br />
Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).</div><div align="justify" style="color: black;"><strong>Ciri-ciri ikan betina </strong>: </div><div align="justify" style="color: black;">Umur telah mencapai +- 4 bulan<br />
Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.<br />
Gerakannya lambat.<br />
Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.<br />
kondisi badan sehat.</div><div align="justify" style="color: black;"><strong>Pemijahan dan perawatan ikan</strong> </div><div align="justify" style="color: black;">Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan : </div><ol style="color: black;"><li> <div align="justify">Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih. </div></li>
<li> <div align="justify">Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 - 30 Cm. </div></li>
<li> <div align="justify">Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari. </div></li>
<li> <div align="justify">Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja. </div></li>
<li> <div align="justify">Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan. </div></li>
<li> <div align="justify">Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan. </div></li>
<li> <div align="justify">Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.</div></li>
</ol><div align="justify" style="color: black;"><strong>Pembesaran anak</strong></div><ol style="color: black;"><li> <div align="justify">Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran. </div></li>
<li> <div align="justify">Pindahkan anakan bersama induk jantannya. </div></li>
<li> <div align="justify">Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup. </div></li>
<li> <div align="justify">Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain. </div></li>
<li> <div align="justify">Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.</div></li>
</ol><div align="justify" style="color: black;"><strong>Pasca Panen</strong></div><div align="justify" style="color: black;">Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.</div>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-30019920155916642592012-07-12T23:51:00.002-07:002012-07-12T23:51:40.140-07:00LIVE BEARER<div align="center"><img height="312" src="http://www.iptek.net.id/ind/warintek/GAMBAR/3c1.gif" width="500" /></div><div align="left">1. PENDAHULUAN</div><div align="left">Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya.</div><table align="right" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 181px;"><tbody>
<tr align="left" valign="top"> <td width="181">Ikan Guppy<br />
<img height="133" src="http://www.iptek.net.id/ind/warintek/GAMBAR/3c1a.gif" width="200" /> </td> </tr>
<tr align="left" valign="top"> <td height="66" width="181">Ikan Molly<br />
<img height="121" src="http://www.iptek.net.id/ind/warintek/GAMBAR/3c1b.gif" width="200" /> </td> </tr>
<tr align="left" valign="top"> <td height="66" width="181">Ikan Platy<br />
<img height="133" src="http://www.iptek.net.id/ind/warintek/GAMBAR/3c1c.gif" width="200" /></td> </tr>
<tr align="left" valign="top"> <td height="66" width="181">Ikan Sword Tail<br />
<img height="125" src="http://www.iptek.net.id/ind/warintek/GAMBAR/3c1d.gif" width="200" /></td> </tr>
</tbody></table><div align="left">Cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam:</div><ol><li> Ikan-ikan hias yang beranak.<br />
</li>
<li> Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.<br />
</li>
<li> Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.<br />
</li>
<li> Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.<br />
</li>
<li> Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.</li>
</ol>Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live bearer), misalnya:<br />
<ol><li> Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)<br />
</li>
<li> Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)<br />
</li>
<li> Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy)<br />
</li>
<li> Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)</li>
</ol>2. CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA<br />
<ol><li> Induk Jantan<br />
<ol><li> Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.<br />
</li>
<li> Tubuhnya rampaing.<br />
</li>
<li> Warnanya lebih cerah.<br />
</li>
<li> Sirip punggung lebih panjang.<br />
</li>
<li> Kepalanya besar.<br />
</li>
</ol></li>
<li> Induk Betina<br />
<ol><li> Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.<br />
</li>
<li> Tubuhnya gemuk<br />
</li>
<li> Warnanya kurang cerah.<br />
</li>
<li> Sirip punggung biasa.<br />
</li>
<li> Kepalanya agak runcing.<br />
</li>
</ol></li>
</ol>3. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN<br />
<ol><li> Air yang diperlukan adalah ari yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.<br />
</li>
<li> Suhu air berkisar antara 15 ~ 27°C.<br />
</li>
<li> pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.<br />
</li>
<li> Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.</li>
</ol>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-75669460185204703842012-07-12T23:04:00.001-07:002012-07-13T00:16:39.178-07:00tabel periodik unsur<img alt="http://1.bp.blogspot.com/-_hbndTd2GwE/T0opPuySoGI/AAAAAAAAAHw/rRpkK_c__Iw/s1600/tabel-kimia.jpg" height="579" src="http://1.bp.blogspot.com/-_hbndTd2GwE/T0opPuySoGI/AAAAAAAAAHw/rRpkK_c__Iw/s1600/tabel-kimia.jpg" width="739" /><br />
<br />
<h4 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; color: black; font-size: 15px; font-weight: bold; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="Penggolongan_Unsur_Kimia">Penggolongan Unsur Kimia</span></h4><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Unsur golongan 1A (Alkali)<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">H</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Li</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Na</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">K</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Rb</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Cs</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Fr</li>
</ol></li>
</ol><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.4em;">Jembatan Keledai :</div><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Hai LiNa Kau Rebut Calon Suami Fransiska</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Hari Libur Nanti Kita Rbut Celana Si Feri</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Haji Lina Kawan Rubi Cs frans</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Hiiii... Lina Kok RaiB! Calon Suaminya FRustasi!</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Haji Lina Naik Kuda Rebutan Ciuman sama Frans</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Hai Lina Kau Rebut Cinta Suci Fredy</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Halina Karo Robi Cs-se Francis</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">HaLiNa Kawin Rubi Cs Frustasi</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Bayangin Lina raib diculik alien, calon suaminya (CS) frustasi!</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Bayangin Lina raib melarikan diri karena dipaksa kawin, calon suaminya (CS, datuk meringkih) frustasi!</li>
</ul><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Unsur Golongan 2A (Alkali Tanah)<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Be</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Mg</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Ca</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Sr</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Ba</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Ra</li>
</ol></li>
</ol><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.4em;">Jembatan Keledai :</div><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Beli Mangga Casih Sribu Balik Ratusan</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Bemo Mogok Cari Sero Bawa Randa</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Beri Mangan Cari Sri Baginda Raja</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Bebek Mangan Cacing Seret Banget Rasane</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Bebek Mangan Cacing kesrempet Ban Radial</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Beli Mangga Campur Sirsak Bagi Rata.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Bebek Ma(k)an Cacing Seret Banget Rasanya</li>
</ul><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Unsur Golongan 3A (Boron/Aluminium)<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">B</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Al</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Ga</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">In</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Tl</li>
</ol></li>
</ol><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.4em;">Jembatan Keledai :</div><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Butet Adalah Gadis Indonesia Tulen</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Balga Intel!</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Bu Ali Ga Intelek</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Bolly Gally Indie? Taali Taali Taaaalihe</li>
</ul><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Unsur Golongan 4A (Carbon)<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">C</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Si</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Ge</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Sn</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pb</li>
</ol></li>
</ol><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.4em;">Jembatan Keledai :</div><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Cewek Si Gendut Sedang Puber</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Cewek Si Gendut Seneng Plembungan (plembungan : balon)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Cah Sing Gendut Seneng Plembungan (plembungan : balon, gembung)</li>
</ul><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Unsur Golongan 5A (Nitrogen)</li>
</ol><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;"><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">N</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">P</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">As</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Sb</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Bi</li>
</ol></li>
</ol><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.4em;">Jembatan Keledai :</div><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Nenek Pacaran Asyik Sabet Bibir</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Nona Parni Asyik Sibut Bisnis</li>
</ul><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Unsur Golongan 6A (Khalkogen)<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">O</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">S</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Se</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Te</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Po</li>
</ol></li>
</ol><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.4em;">Jembatan Keledai :</div><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Orang Sinting Senang Telanjang Polos</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">OS! Se To Po!</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Oh, Sayaaang, sss-sss-SeToP!</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Orang Sulawesi SEnang TEmbak POlisi</li>
</ul><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Unsur Golongan 7A (Halogen)<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">F</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Cl</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Br</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">I</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">At</li>
</ol></li>
</ol><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.4em;">Jembatan Keledai</div><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Fire Club Baru Ingin Atraksi</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Feri Ceulina Borok Ih Ateul</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Flour Clour BrI Astatin</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Fuiiiwwwiiit, Color Biru Itu Antik, euy!</li>
</ul><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Unsur Golongan 8A (Gas Mulia)<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">He</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Ne</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Ar</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Kr</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Xe</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Rn</li>
</ol></li>
</ol><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.4em;">Jembatan Keledai :</div><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Helen Nenek Arnold Kurus Xeperti Ranting</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Heebat, Negara Arab Keren, SeXe Ratunya</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Heboh Negara Argentina Karena Xerong MaradoNa</li>
</ul>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-57889469034688869172012-07-12T21:06:00.001-07:002012-07-13T00:05:48.911-07:00erupsi merapi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Gunung Merapi merupakan gunung api tipe strato, dengan ketinggian 2980 meter dari permukaan laut. Secara geografis terletak pada posisi 7’ 32.5’ Lintang Selatan dan 110' 26.5’ Bujur Timur, secara administratif terletak pada 4 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Sleman di Provinsi DI Yogyakarta, dan Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten di Provinsi Jawa Tengah (Jawa Tengah). </div><div style="text-align: justify;">Pada tanggal 20 September 2010, status kegiatan Gunung Merapi ditingkatkan dari Normal menjadi Waspada, dan selanjutnya ditingkatkan kembali menjadi Siaga (Level III) pada 21 Oktober 2010. Sejak 25 Oktober 2010, pukul 06:00 WIB, status kegiatan Gunung Merapi dinaikkan dari ”Siaga” (Level III) menjadi ”Awas” (Level IV), dan pada 26 Oktober 2010 Gunung Merapi mengalami erupsi pertama, dan berlanjut dengan erupsi lanjutan hingga awal November 2010.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://inapcache.boston.com/universal/site_graphics/blogs/bigpicture/merapi_11_08/m02_25733947.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><div style="text-align: justify;">Kejadian erupsi tersebut mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan harta, bencana yang selanjutnya ditetapkan sebagai kejadian bencana alam. Bencana ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan bencana serupa dalam lima kejadian sebelumnya, yakni pada tahun 1994, 1997, 1998, 2001 dan 2006. Berdasarkan data Pusdalops BNPB pada tanggal 27 November 2010, bencana erupsi Gunung Merapi ini telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 242 orang meninggal di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan 97 orang meninggal di wilayah Jawa Tengah.</div><div style="text-align: justify;">Kerusakan yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Merapi berdampak pada sektor permukiman, infrastruktur, telekomunikasi, listrik dan energi, serta air bersih. Di sektor permukiman, akibat erupsi Gunung Merapi telah mengubur sejumlah dusun di Provinsi DI Yogyakarta dan mengakibatkan ribuan rumah penduduk mengalami kerusakan. Tercatat 2.636 unit rumah rusak berat dan tidak layak huni, 156 rumah rusak sedang, dan 632 rumah rusak ringan, sehingga secara keseluruhan 3.424 rumah di wilayah Provinsi DI Yogyakarta yang mengalami kerusakan dampak erupsi Gunung Merapi. Sementara di wilayah Provinsi Jawa Tengah, tercatat total 3.705 rumah yang mengalami kerusakan akibat erupsi Gunung Merapi, dengan sebaran 551 rumah rusak berat, 950 rumah rusak sedang, dan 2.204 rumah rusak ringan.</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan hasil penilaian kerusakan dan kerugian yang diakibatkan erupsi Gunung Merapi, sesuai data tanggal 31 Desember 2010 yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dampak bencana erupsi Gunung Merapi tersebut telah menimbulkan kerusakan dan kerugian sebesar Rp. 3,557 triliun. Kerusakan dan kerugian terbesar terjadi pada sektor ekonomi produktif dengan perkiraan kerusakan dan kerugian mencapai Rp. 1,692 triliun (46,64% dari total nilai kerusakan dan kerugian), kemudian diikuti sektor infrastruktur sebesar Rp. 707,427 miliar (19,50%), sektor perumahan Rp. 626,651 miliar (17,27%), lintassektor Rp. 408,758 miliar (13.22%), dan sektor sosial Rp. 122,472 miliar (3,38%).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://inapcache.boston.com/universal/site_graphics/blogs/bigpicture/merapi_11_08/m02_25733947.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="http://inapcache.boston.com/universal/site_graphics/blogs/bigpicture/merapi_11_08/m02_25733947.jpg" style="display: block; height: 225px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 330px;" /></a> </div><div style="text-align: justify;"> <u><b>Gunung berapi yogyakarta 2010</b></u></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><a href="http://inapcache.boston.com/universal/site_graphics/blogs/bigpicture/merapi_11_08/m03_25813529.jpg"><img alt="" border="0" src="http://inapcache.boston.com/universal/site_graphics/blogs/bigpicture/merapi_11_08/m03_25813529.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 225px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 330px;" /></a><br />
<u><b> korban bencana merapi</b></u> <br />
<br />
<br />
<u><b>U</b><b>pasca kejadian erupsi merapi </b></u><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-DxDmIkRRcxE/T_-dpc4LgiI/AAAAAAAAADo/rBN1boCapDE/s1600/22122010%28013%29.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-DxDmIkRRcxE/T_-dpc4LgiI/AAAAAAAAADo/rBN1boCapDE/s320/22122010%28013%29.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-6Lxg4alf3yY/T_-drVcxoeI/AAAAAAAAADw/ffWl9nq37k4/s1600/22122010%28018%29.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-6Lxg4alf3yY/T_-drVcxoeI/AAAAAAAAADw/ffWl9nq37k4/s320/22122010%28018%29.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-RFSqjAZWwto/T_-ds2vZQ1I/AAAAAAAAAD4/d9iJvwR9mhc/s1600/22122010%28020%29.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-RFSqjAZWwto/T_-ds2vZQ1I/AAAAAAAAAD4/d9iJvwR9mhc/s320/22122010%28020%29.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-Cow9vbhg5tQ/T_-du1h6dBI/AAAAAAAAAEA/un67AuN0ynI/s1600/22122010%28032%29.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-Cow9vbhg5tQ/T_-du1h6dBI/AAAAAAAAAEA/un67AuN0ynI/s320/22122010%28032%29.jpg" width="240" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-0tDwTYspCTo/T_-dwBLvMMI/AAAAAAAAAEI/k9E8CtaM-8A/s1600/22122010%28049%29.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-0tDwTYspCTo/T_-dwBLvMMI/AAAAAAAAAEI/k9E8CtaM-8A/s320/22122010%28049%29.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-w9uyNFsGp2A/T_-dxYRDATI/AAAAAAAAAEM/xAV27-URkyI/s1600/22122010%28063%29.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-w9uyNFsGp2A/T_-dxYRDATI/AAAAAAAAAEM/xAV27-URkyI/s320/22122010%28063%29.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-dssFFsq0lOo/T_-dyxSsngI/AAAAAAAAAEY/mnkM_yMPnv0/s1600/22122010%28083%29.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-dssFFsq0lOo/T_-dyxSsngI/AAAAAAAAAEY/mnkM_yMPnv0/s320/22122010%28083%29.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-aBu6AzD2cfs/T_-d0agCGDI/AAAAAAAAAEg/wkzTL9nrXro/s1600/22122010%28086%29.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-aBu6AzD2cfs/T_-d0agCGDI/AAAAAAAAAEg/wkzTL9nrXro/s320/22122010%28086%29.jpg" width="240" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-vmecSS5cEjc/T_-d2Tr9cBI/AAAAAAAAAEo/GwOYt8oEBJc/s1600/22122010%28087%29.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-vmecSS5cEjc/T_-d2Tr9cBI/AAAAAAAAAEo/GwOYt8oEBJc/s320/22122010%28087%29.jpg" width="240" /></a></div>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-75439733743949940572012-07-12T20:43:00.001-07:002012-07-13T00:10:37.371-07:00teknik kimia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ppO4VQefD3M/T_-Y7rmF1JI/AAAAAAAAADc/Hgjr_gnobYQ/s1600/fotooo+164.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-ppO4VQefD3M/T_-Y7rmF1JI/AAAAAAAAADc/Hgjr_gnobYQ/s320/fotooo+164.JPG" width="320" /></a><strong> </strong></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><strong> </strong></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><strong>Apa itu HMTK?</strong></div><div style="text-align: justify;">Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia yang disingkat dengan HMTK merupakan sebuah organisasi mahasiswa jurusan program studi Teknik Kimia yang resmi dan berada di tingkatan di bawah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM-F) di tingkat Fakultas Teknik Industri serta berada di bawah bimbingan Prodi Teknik Kimia yang keberadaannya sudah diakui oleh Universitas. HMTK bertujuan membantu pihak program studi Teknik Kimia dengan membantu para mahasiswa Teknik Kimia mengoptimalkan kegiatan-kegiatan non akademiknya yang ada dalam lingkup Teknik Kimia serta membantu program studi Teknik Kimia menciptakan mahasiswa-mahasiswa Teknik Kimia yang berwawasan luas dalam ilmu non akademik dengan tujuan untuk memajukan Teknik Kimia di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.</div><table><tbody>
<tr> <td><strong>Struktur Kepengurusan</strong> <div style="text-align: justify;">Struktur kepengurusan HMTK UAD 2011-2012 terdiri atas pengurus harian (PH) dan dibantu oleh empat departemen yang menjalankan program-program kerja yang semuanya akan ditujukan untuk mahasiswa UAD khususnya program studi Teknik Kimia. HMTK mempunyai struktur kepengurusan seperti berikut:</div></td> </tr>
</tbody> </table><table><tbody>
<tr> <td align="left" bgcolor="#e2e2e2" width="100"> <div style="text-align: center;"><strong>Pengurus Harian</strong></div></td><th> <div style="text-align: justify;">Terdiri dari:</div><ol><li>Ketua sebagai pimpinan dan penanggung jawab pengurus HMTK kepada Prodi TI dan BEM FTI.</li>
<li>Wakil ketua membantu ketua dalam melaksanakan PH dan mengawasi pelaksanaan program kerja.</li>
<li>Sekertris sebagai pelaksana adminitrasi PH HMTK.</li>
<li>Bendahara sebagai pengawasan keuangan HMTK.</li>
</ol></th></tr>
</tbody> </table><table><tbody>
<tr> <td align="left" bgcolor="#e2e2e2" width="100"> <div style="text-align: center;"><strong>Departemen:</strong></div></td> </tr>
<tr> <td align="left" bgcolor="#e2e2e2" width="100"><strong>Departemen Luar Negeri</strong> </td><th> <div style="text-align: justify;">Sebagai pelaksana program kerja dalam melakukan kerjasama dengan lembaga diluar Teknik Kimia.</div></th></tr>
<tr> <td align="left" bgcolor="#e2e2e2" width="100"><strong>Departemen Ilmu Pengetahuan & Teknologi</strong> </td><th> <div style="text-align: justify;">Sebagai pelaksana dan juga sebagai wakil mahasiswa dalam organisasi HMTK dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.</div></th></tr>
<tr> <td align="left" bgcolor="#e2e2e2" width="100"><strong>Departemen Posdam</strong> </td><th> <div style="text-align: justify;">Sebgai pelaksana program kerja untuk meningkatkan sumber daya mahasiwa Teknik Kimia.</div></th></tr>
<tr> <td align="left" bgcolor="#e2e2e2" width="100"><strong>Departemen Minat & Bakat</strong> </td><th> <div style="text-align: justify;">Sebagai pelaksanaan kerja yang berhubungan dengan minat dan bakat mahasiswa Teknik Kimia.</div></th></tr>
</tbody> </table><table><tbody>
<tr> <td align="left" bgcolor="#e2e2e2" width="100"> <div style="text-align: center;"><strong>Cherra</strong></div></td><th> <div style="text-align: justify;">Sebagai kelompok urusan buletin HMTK.</div></th></tr>
</tbody> </table><table><tbody>
<tr><td align="left" bgcolor="#e2e2e2" width="100"> <div style="text-align: center;"><strong>Aurum </strong></div></td><th> <div style="text-align: justify;">Sebagai kelompok urusan penelitian HMTK.</div></th></tr>
</tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ppO4VQefD3M/T_-Y7rmF1JI/AAAAAAAAADc/Hgjr_gnobYQ/s1600/fotooo+164.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ppO4VQefD3M/T_-Y7rmF1JI/AAAAAAAAADc/Hgjr_gnobYQ/s1600/fotooo+164.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-60443544333762193112012-07-11T18:54:00.005-07:002012-07-13T00:18:22.647-07:00PANTAI CRACAL<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div> Selain Pantai Baron dan Pantai Sundak, DI Yogyakarta ternyata memiliki pantai cantik lainnya, yaitu Pantai Krakal. Pasir putih, batu karang, dan ombaknya yang kencang, membuat pantai ini bagai surga di Gunungkidul.<br />
Pantai di pesisir selatan Pulau Jawa memang dikenal dengan ombaknya yang ganas. Namun, sepertinya tidak semua pantai tersebut memiliki pemandangan yang indah.<br />
Pantai Krakal berada di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak jauh dari Wonosari, ibu kota Gunungkidul. Letaknya bersebelahan dengan Pantai Sundak yang terkenal dengan keindahan batu karangnya.<br />
Pantai ini memberikan semua hal tentang apa yang dibayangkan sebagai panorama pantai yang indah. Di sepanjang pantai tersaji pemandangan yang luar biasa.<br />
Pantai Krakal tergolong sebagai pantai yang landai. Pasir putihnya yang bersih juga menjadi daya tarik pantai ini. Belum lagi batu-batu karang yang eksotis, membuat pemandangan cantik Pantai Klayar makin lengkap.<br />
Ombak yang deras khas pantai selatan Pulau Jawa juga tersedia di sini. Walaupun tidak sebesar ombak di pantai lainnya, Pantai Krakal sudah mulai diserbu oleh para surfer. Mereka yang datang biasanya merupakan surfer pemula yang baru belajar menaklukan ombak.<br />
Selain itu, banyak juga wisatawan asing yang berkunjung ke Pantai Krakal. Biasanya mereka datang untuk berjemur di bawah teriknya matahari.<br />
Beberapa biro perjalanan wisata di Jawa Tengah juga sudah mulai mempromosikan pantai cantik ini. Melihat potensi wisata yang dimiliki oleh Pantai Krakal, pengelola pantai sudah mulai berbenah. Di dekat pantai rencananya akan dibangun resort sebagai fasilitas penunjang.<br />
Untuk mencapai Pantai Krakal, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Akses menuju pantai juga sudah tergolong bagus, karena sepanjang jalan menuju pantai sudah beralaskan aspal.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-YemD2R6gWy0/T_4tkNEVcDI/AAAAAAAAADA/UwGxfcwakVg/s1600/SAM_0613.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-YemD2R6gWy0/T_4tkNEVcDI/AAAAAAAAADA/UwGxfcwakVg/s320/SAM_0613.JPG" width="320" /></a></div> lagi lomba nih.........!!!!!!!!!!!!!!<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-UPDfis5Z2Cc/T_4tLYSTewI/AAAAAAAAACk/gDCi5v4g04s/s1600/SAM_0609.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-UPDfis5Z2Cc/T_4tLYSTewI/AAAAAAAAACk/gDCi5v4g04s/s320/SAM_0609.JPG" width="320" /></a></div> malu ni di foto<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-dMJz5FsfB94/T_4tDFjCDfI/AAAAAAAAACc/sBDtNPFe9XQ/s1600/SAM_0608.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-dMJz5FsfB94/T_4tDFjCDfI/AAAAAAAAACc/sBDtNPFe9XQ/s320/SAM_0608.JPG" width="320" /></a></div> abu bakar<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-WTPdVczZ5_Y/T_4tTfLLJwI/AAAAAAAAACs/2hR5f-3Bdpk/s1600/SAM_0610.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-WTPdVczZ5_Y/T_4tTfLLJwI/AAAAAAAAACs/2hR5f-3Bdpk/s320/SAM_0610.JPG" width="320" /></a></div> rizki ardiansyah<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-Pvwe_gpv_MU/T_4tbpddYzI/AAAAAAAAAC0/SLKll9ayCMM/s1600/SAM_0612.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-Pvwe_gpv_MU/T_4tbpddYzI/AAAAAAAAAC0/SLKll9ayCMM/s320/SAM_0612.JPG" width="320" /></a></div> pantainya boyyy.....!!!!!<br />
keren kan......<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-6mss5ybQ1pQ/T_4tsXOCM5I/AAAAAAAAADI/UrkZE9GH7s8/s1600/SAM_0614.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-6mss5ybQ1pQ/T_4tsXOCM5I/AAAAAAAAADI/UrkZE9GH7s8/s320/SAM_0614.JPG" width="240" /></a></div> wahid & abu<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-6XUgu-rT05U/T_4t0Va4xNI/AAAAAAAAADQ/BkLH63np5H4/s1600/SAM_0615.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-6XUgu-rT05U/T_4t0Va4xNI/AAAAAAAAADQ/BkLH63np5H4/s320/SAM_0615.JPG" width="240" /></a></div> keren to pemandangannya...!!!!!<br />
hehehe...<br />
:)rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-29571058532872278432012-07-11T18:17:00.000-07:002012-07-11T18:17:53.325-07:00Membuat Biodiesel<strong><br />
</strong><br />
Alat :<br />
1. Rektor Transesterifikasi (Gelas beaker 1000 ml) 1 buah<br />
2. Reaktor metoksifikasi ( Gelas beaker 500 ml ) 1 buah<br />
3. Timbangan 1 buah<br />
4. Thermometer 1 buah<br />
5. Pengaduk 1 buah<br />
6. Pemanas (kompor listrik) 1 buah<br />
<a href="http://rumahenergi.files.wordpress.com/2009/03/biodiesel-processor21.jpg?w=300&h=247" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pengolah Biodiesel" border="0" class="size-medium wp-image-13" height="247" src="http://rumahenergi.files.wordpress.com/2009/03/biodiesel-processor21.jpg?w=300&h=247" title="biodiesel-processor21" width="300" /></a><img alt="biodiesel therra" class="aligncenter size-full wp-image-26" src="http://grafist.files.wordpress.com/2009/01/2.gif?w=468" title="biodiesel therra" /><br />
<div class="wp-caption alignnone" id="attachment_13" style="width: 310px;"><div class="wp-caption-text"><u><b>Pengolah Biodiesel</b></u></div></div>Bahan Baku<br />
1. Minyak Nabati (Kelapa, sawit, jarak, Nyamplung dll) ( 750 liter)<br />
2. Methanol ( 250 ml)<br />
3. NaOH ( 6-8 gr)<br />
Cara Pembuatan<br />
1. Timbang masing-masing bahan baku yang dibutuhkan<br />
2. Buat larutan metoksi dengan cara Larutkan NaOH dalam methanol dengan cara dipanaskan pada suhu 40 0C<br />
3. Panaskan minyak nabati sampai mencapai suhu 50 0C, kemudian masukkan larutan metoksi ke dalam minyak nabati.<br />
4. aduk campuran minyak dengan larutan metoksi hingga rata, pertahankan pada suhu 65 0C. lakukan pengadukan antara 1-2 jam.<br />
5. Hentikan pengadukan, hingga terlihat campuran terpisah antara 2 lapisan. Lapisan atas biodiesel dan lapisan bawah Gliserol<br />
6. Pisahkan biodiesel dari gloserol<br />
7. lakukan pencucian dengan air sebanyak 20% (lebih baik dilakukan 3x)<br />
8. pisahkan antara air dan biodieselnya<br />
9. Panaskan biodiesel hingga air terpisah<br />
10. Biodiesel siap digunakan<br />
Disusun oleh : Mansur Mashuri, ST (Manager R&D Repindo)rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-44142791366668592582012-07-11T18:07:00.003-07:002012-07-11T18:09:24.742-07:00Membuat Bunga Dari Sabun<h2 class="posttitle"><br />
</h2><div class="postmeta"><br />
</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://wartinimurong.wordpress.com/2009/04/27/tehnik-membuat-bunga-dari-sabun/soap-2-rose-glass/" rel="attachment wp-att-92" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Soap 2 Rose Glass" class="aligncenter size-full wp-image-92" height="417" src="http://wartinimurong.files.wordpress.com/2009/04/ngr25.jpg?w=470&h=417" title="Soap 2 Rose Glass" width="470" /></a></div><a href="http://wartinimurong.wordpress.com/2009/04/27/tehnik-membuat-bunga-dari-sabun/25577322_1/" rel="attachment wp-att-91"><br />
</a></div><div></div><div><b><span style="font-size: 130%;">Bahan :</span></b></div><ul><li> <div>1 buah Sabun Mandi ( Giv )</div></li>
<li> <div>5 sdm Air Panas</div></li>
<li> <div>Tepung Maizena ( tepung jagung ) secukupnya</div></li>
<li> <div>Pewarna secukupnya</div></li>
</ul><div><b><span style="font-size: 130%;">Cara membuat :</span></b></div><ul><li> <div>Sabun Mandi diparut dengan parutan kelapa</div></li>
<li> <div>Campur dengan air panas dan diaduk sampai rata</div></li>
<li> <div>Jika mau menggunakan pewarna masukkan beberapa tetes pewarna makanan</div></li>
<li> <div>Masukkan tepung maizena</div></li>
<li> <div>Bentuk menjadi bunga sesuai selera ( mawar kembang dan kuncup, alicia, melati, matahari, anthurium, dll </div></li>
</ul>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-33549086538686239012012-07-11T18:04:00.000-07:002012-07-11T18:04:26.249-07:00membuat Sabun<a href="" name="7986137424221597264"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <br />
</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_1LiLxhIQoKA/TLkhqAOBHUI/AAAAAAAAAQU/knRZy9OyaCM/s1600/sabun.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="172" src="http://2.bp.blogspot.com/_1LiLxhIQoKA/TLkhqAOBHUI/AAAAAAAAAQU/knRZy9OyaCM/s200/sabun.jpg" width="200" /></a></div><br />
Sabun batang yang telah digunakan dan kehilangan bentuk aslinya<br />
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci.<br />
Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun. <br />
<a href="" name="more"></a><br />
Sejarah <br />
Awal<br />
Asal dari kebersihan pribadi kembali ke zaman prasejarah. Sejak air menjadi bagian yang penting untuk kehidupan, orang pertama hidup dekat air dan tahu sesuatu apa itu properti kebersihan - sedikitnya bagaimana membilas lumpur ke tangan mereka.<br />
Benda mirip sabun ditemukan dalam bentuk tabung saat penggalian di Babilonia Kuno adalah fakta tentang pembuatan sabun diketahui pada tahun 2800 SM. Persembahan di tabung mengatakan bahwa lemak direbus dengan abu, dimana adalah metoda membuat sabun, tetapi tidak mengenai kegunaan sabun itu. Beberapa bahan terakhir digunakan untuk penggaya rambut.<br />
Catatan memperlihatkan bahwa orang Mesir Kuno mandi biasa. Papirus Eber, dokumen kesehatan dar sekitar tahun 1500 SM, mendeskripsikan kombinasi minyak hewani dan nabati dengan garam alkali untuk membuat bahan sejenis sabun untuk menyembuhkan penyakit kulit, juga untuk membersihkan.<br />
Di waktu yang sama, Musa memberi orang Israel peraturan pemerintah kebersihan pribadi. Dia juga menghubungkan kebersihan untuk kesehatan dan penyucian agama. Laporan Injil mengusulkan bahwa orang Israel tahu bahwa campuran abu dan produk minyak adalah jenis dari gel rambut.<br />
Orang Yunani Kuno mandi untuk alasan estetik dan rupanya tidak menggunakan sabun. Malahan, mereka membersihkan tubuh mereka dengan balok lilin, pasir, batu apung dan abu, juga meminyaki tubuh dengan minyak, menggesek minyak dan kotoran dengan peralatan metal yang disebut strigil. Mereka juga menggunakan minyak dengan abu. Baju dicuci tanpa sabun di sungai.<br />
Sabun mendapaykan nama, diantara legenda Romawi Kuno, dari Gunung Sapo, dimana binatang dikorbankan. Hujan membersihkan campuran dari lemak hewani mencair, atau lemak dan abu kayu dibawah menjadi lilin di sepanjang Sungai Tiber. Para wanita menemukan bahwa campuran lilin membuat pembersih mereka dengan lebih kurang usaha.<br />
Orang Jerman Kuno dan Gaul juga memasukkan dengan memjelajahi sesuatu bernama sabun, terbuat dari lemak dan abu, digunakan untuk mewarnai rambut mereka menjadi merah.<br />
Ketika peradaban Romawi maju, jadi selalu mandi. Tempat mandi Romawi terkenal pertama, terdapat dengan air dari saluran air, dibangun sekitar tahun 312 SM. Mandi sangatlah mewah, dan mandi menjadi populer. Di abad-ke 2 Masehi, dokter Yunani, Galen menganjurkan sabun untuk pengobatan dan pembersih.<br />
Setelah musim gugur di Roma di 467 Masehi dan hasilnya kebiasaan mandi menurun, lebih banyak di lakan Eropa pengaruh yang kuat di kesehatan publik berganti-berganti. Menurunnya kebersihan pribadi dan berhubungan kondisi kehidupan tanpa sanitasi menambah beratnya wabah besar di Abad Pertengahan, dan khususnya Kematian Hitam di abad ke-14. Itu tidak sampai abad ke-17 bahwa kebersihan dan mandi memulai untuk kembali ke kebiasaan di banyak tempat di Eropa. Masih sudah di mana tempat di pertengahan dunia dimana kebersihan pribadi tersisa penting di pertengahan dunia. Mandi harian adalah adat yang biasa di Jepang saat Abad Pertengahan. Dan, di Islandia, kolam hangat dengan air dari mata air panas adalah perkumpulan populer di Sabtu sore.<br />
[sunting] Zaman Pertengahan<br />
Pembuatan sabun adalah keahlian yang umum di Eropa di abad ke-17. Pembuat sabun serikat pekerja terlindungi perdagangan rahasia mereka ditutup. Minyak nabati dan hewani digunakan dengan arang tanaman, terus dengan pewangi. Secara berangsur-angsur jenis sabun yang lebih banyak lagi menjadi tersedia untuk mencukur dan mencuci rambut, juga mandi dan mencuci.<br />
Italia, Spanyol dan Perancis adalah pusat manufaktur pertama sabun, seharusnya mereka siap menyediakan bahan mentah seperti minyak pohon zaitun. Orang Inggris mulai membuat sabun saat abad ke 12. Bisnis sabun sangat baik pada tahun 1622, Raja James I mengabulkan monopoli kepada pembuat sabun untuk $100.000 setahun. Baik ke abad ke-19, sabun adalah pajak tertinggi sehingga menjadi barang mewah di beberapa negara. Ketika pajak dihapuskan, sabun menjadi tersedia untuk orang biasa, dan standar kebersihan meningkat.<br />
Pembuatan sabun komersial di Amerika kolonial dimulai pada tahun 1608 dengan datangnya beberapa pembuat sabun di kapal kedua dari Inggris untuk mencapai Jamestown, Virginia. Bagaimanapun, untuk beberapa tahun, pembuatan sabun pada dasarnya tinggal pekerjaan rumah tangga. Akhirnya, pembuat sabun profesional mulai biasa mengumpulkan pemborosan lemak dari rumah tangga, di perubahan untuk beberapa sabun.<br />
Langkah utama terhadap pembuatan sabun komersial skala besar terjadi pada tahun 1791 ketika kimiawan Perancis, Nicholas Leblanc, mematenkan proses untuk membuat abu soda, atau sodium karbonat, dari garam biasa. Abu soda adalah alkali terdapat dari abu bahwa kombinasi dari lemak ke bentuk sabun. Leblanc memproses hasil kuantitas dari kualitas baik, abu soda murah.<br />
Sains dari pembuatan sabun modern lahir 20 tahun kemudian dengan pemjelajahan oleh Michel Eugene Chevreul, kimiawan Perancis lainnya, dari kimia alam and lemak yang terkait, gliserin dan asam lemak. Penelitiannya menjadi dasar untuk lemak dan bahan kimia sabun.<br />
Juga penting kepada kemajuan dari teknologi sabun di pertengahan 1800-an penemuan oleh kimiawan Belgia, Ernest Solvay, dari proses amonia, di mana juga menggunakan garam meja biasa, atau sodium klorida, untuk membuat abu soda. Proses Solvay lebih lanjut dikurangi harga dari mendapat alkali, dan menambah kualitas dan kuantitas dari abu soda tersedia untuk manufaktur sabun.<br />
Penjelajahan sains ini, bersama dengan pembangunan dari kekuatan untuk mengoperasikan pabrik, membuat satu pembuatan sabun di pertunbuhan cepat industri Amerika di tahun 1850. Di waktu yang sama, ketersediaan luas mengubah sabun dari barang mewah ke kebutuhan sehari-hari. Dengan penggunaan tersebar luas ini menjadi perkembangan dari sabun yang lebih lembut untuki mandi dan sabun untuk digunakan di dalam mesin cuci itu sudah tersedia untuk konsumen dengan pergantian abad.<br />
[sunting] Zaman modern<br />
Bahan kimia dari manufaktur sabun dasarnya tinggal sama sampai tahun 1916, ketika deterjen sintetik pertama berkembang di Jerman di jawaban ke Perang Dunia I - berkaitan kekurangan lemak untuk membuat sabun. Diketahui sekarang dengan sederhana deterjen, deterjen sintetis adalah pembersih non-sabun dan produk pembersih itu adalah menjadi satu atau mengambil bersama dari jenis bahan mentah. Penjelajahan dari deterjen juga diterbangkan oleh kebutuhan untuk alat kebersihan itu, tidak seperti sabun, tidak akan dikombinasi dengan garam mineral di air untuk membentuk sesuatu yang tidak dapat dipecahkan diketahui itu adalah dadih sabun.<br />
Produksi deterjen rumah tangga di Amerika Serikat dimulai di awal tahun 1930-an, tetapi tidak benar-benar membuka sampai akhir Perang Dunia II. Waktu perang berhentinya persediaan lemak dan minyak juga militer membutuhkan untuk alat kebersihan itu akan bekerja di air laut kaya mineral dan di air dingin mempunyai lebih lanjut merangsang meneliti di deterjen.<br />
Deterjen pertama digunakan terutama untuk mencuci piring dan mencuci baju bahan lembut. Penerobosan di perkembangan dari detergen untuk mencuci baju serba guna digunakan muncul pada tahun 1946, ketika deterjen pembangun (berisi surfaktan/kombinasi pembangun)dikenalkan di Amerika Serikat. Surfaktan adalah produk deterjen bahan pembersih dasar, saat pembangun membantu surfaktan untuk bekerja lebih efisien. Senyawa fosfat digunakan sebagai pembangun di detergen ini sangat meningkat perfomanya, membuat mereka cocok untuk mencuci baju dengan tingkat kekotoran berat.<br />
Di tahun 1953, penjualan deterjen di negara ini memiliki itu melebihi sabun. Kini, detergen memiliki semua tetapi menggantikan produk dengan dasar sabun untuk mencuci baju, mencuci piring dan pembersih rumah tangga. Deterjen (sendiri atau berkombinasi dengan sabun) adalah juga penemuan di banyak dari penggunaan batangan dan cair untuk pembersih pribadi.<br />
Sejak prestasi di deterjen dan bahan kimia pembangun itu, aktivitas produk baru memiliki lanjutan utntuk fokus ke membangun produk pembersih praktis dan mudah untuk digunakan, juga menyelamatkan konsumen dan untuk lingkungan. Berikut ini ringkasan beberapa penemuan:<br />
1950-an<br />
• Pencuci piring otomatis bubuk<br />
• Sabun pencuci baju cair, pencuci piring tangan dan produk pembersih serba guna<br />
• Deterjen dengan pemutih oksigen<br />
1960an<br />
• Pracuci kotoran dan penghilang noda<br />
• Bubuk pencuci baju dengan enzim<br />
• Prarendam dengan enzim<br />
1970an<br />
• Sabun cuci tangan cair<br />
• Pelembut kain (ditambah lembaran dan putaran cuci)<br />
• Produk multifungsi (contoh, deterjen dengan tambahan pelembut kain)<br />
1980an<br />
• Deterjen untuk pencucian dengan air dingin<br />
• Pencuci piring otomatis cair<br />
• Pencuci baju konsentrat bubuk<br />
1990an<br />
• Deterjen bubuk dan cair ultra (superkonsentrat)<br />
• Pelembut kain ultra<br />
• Pencuci piring otomatis gel<br />
• Produk pencuci baju dan pembersih refil<br />
<br />
SABUN MANDI<br />
Bahan-bahan yang diperlukan<br />
- Larutan kaustik soda (natronloog 38 Be) 75 cc<br />
- Bahan warna secukupnya<br />
- Susu murni (susu sapi) 50 cc<br />
- Minyak kelapa 250 cc<br />
- Lemak sapi cair 100 cc<br />
- Minyak serai 100 cc<br />
- Bibit minyak wangi 5 cc<br />
Proses Pembuatan Sabun Mandi<br />
1. Campurkan bahan-bahan kaustik soda (natronloog), pewarna, susu sapi menjadi satu dan diaduk hingga merata.<br />
2. Pada tempat yang lain minyak kelapa dan lemak sapi cair dicampur menjadi satu.<br />
3. Kemudian tuangkan campuran tersebut ke campuran pertama tadi dan sambil terus terus diaduk-aduk hingga menjadi kental. Usahakan supaya jangan sampai berhenti mengaduk. Ketelitian diwaktu mengaduk sangat dibutuhkan sebab bertambah baik dan lama waktu mengaduk maka bertambah halus hasil sabun mandi yang dibuat.<br />
4. Kemudian minyak serai dengan bibit minyak wangi (parfum) dituangkan dalam campuran terahir sambil diaduk-aduk.<br />
5. Dalam keadaan kental masukkanlah campuran tersebut di dalam cetakkan.<br />
6. Setelah lamanya 12 jam, campuran yang dituangkan ke dalam cetakkan akan menjadi beku. Kemudian bukalah cetakkan tersebut, jadilah sabun mandi.<br />
DETERGENT<br />
Bahan-bahan yang diperlukan:<br />
- Caustik soda (soda api) 45 gr<br />
- Air dingin 150 cc<br />
- STTP 45 gr<br />
- Air dingin 150 cc<br />
- Soda Ash 105 gr (di tambah air dingin) 300 cc (ditambah CMC) 30 gr<br />
- ABS 300 gr<br />
- Parfume 3 cc<br />
- Sepuhan warna 1 cc<br />
<br />
Proses Pembuatan Sabun Deterjen<br />
1. Caostik soda, air dingin, bahan pewarna dicampur dan diaduk-aduk sampai merata.<br />
2. Campurkan STTP dan air dingin, campuran ini terpisah dari campuran pertama tadi. Pengadukan agak lama karena STTP sulit larut.<br />
3. Campuran ketiga sadalah Soda Ash dan air diaduk sampai larut kemudian bubuhkan CMC sambil terus diaduk-aduk hingga menjadi seperti bubur agar-agar.<br />
4. Campuran pertama dan kedua dicampurkan dan terus diaduk-aduk hingga merata, setelah merata masukkan campuran ketiga dan aduk terus.<br />
5. Tuangkan ABS pada campuran tersebut lalu diaduk, pengadukkan harus tekun,teliti, dan sempurna. Oleh reaksi kimia cairan tersebut berubah menjadi cream.<br />
6. Setelah cream menjadi dingin, bubuhkan parfum sambil diaduk agar wanginya merata ke seluruh cream yang di buat.<br />
7. Sabun Deterjen siap untuk dikemas dan dipakai.<br />
SABUN MANDI CAIR<br />
Bahan-bahan yang diperlukan<br />
- Larutan kaustik soda (natronloog 38 Be) 75 cc<br />
- Bahan warna secukupnya<br />
- Susu murni (susu sapi) 50 cc<br />
- Minyak kelapa 250 cc<br />
- Lemak sapi cair 100 cc<br />
- Minyak serai 100 cc<br />
- Bibit minyak wangi 5 cc<br />
Proses Pembuatan Sabun Mandi<br />
1. Campurkan bahan-bahan kaustik soda (natronloog), pewarna, susu sapi menjadi satu dan diaduk hingga merata.<br />
2. Pada tempat yang lain minyak kelapa dan lemak sapi cair dicampur menjadi satu.<br />
3. Kemudian tuangkan campuran tersebut ke campuran pertama tadi dan sambil terus terus diaduk-aduk hingga menjadi kental. Usahakan supaya jangan sampai berhenti mengaduk. Ketelitian diwaktu mengaduk sangat dibutuhkan sebab bertambah baik dan lama waktu mengaduk maka bertambah halus hasil sabun mandi yang dibuat.<br />
4. Kemudian minyak serai dengan bibit minyak wangi (parfum) dituangkan dalam campuran terahir sambil diaduk-aduk.<br />
5. Dalam keadaan kental masukkanlah campuran tersebut di dalam cetakkan.<br />
6. Setelah lamanya 12 jam, campuran yang dituangkan ke dalam cetakkan akan menjadi beku. Kemudian bukalah cetakkan tersebut, jadilah sabun mandi.<br />
SABUN CUCI GOSOK<br />
Bahan-bahan yang diperlukan :<br />
- Larutan kaustik soda 100 cc (natronloog berkadar 38 Be)<br />
- Minyak kelapa 300 cc<br />
- Minyak serai 25 cc<br />
- Bahan warna secukupnya<br />
Proses Pembuatan Sabun Cuci Gosok<br />
1. Pewarna dicampur natronloog hingga rata.<br />
2. Tuangkan minyak kelapa sedikit demi sedikit ke dalam campuran tadi sambil diaduk terus menerus. Pengadukkan jangan sampai berhenti sebelum percampuran menjadi kental.<br />
3. Kemudian campurankan minyak serai sambil diaduk-aduk.<br />
4. Dalam keaadan kental campuran tersebut dituangkan ke dalam cetakkan sesuai keinginan.<br />
5. Setelah dicetak selama 12 jam, sabun menjadi beku, bukalah cetakkan tersebut, dan keluarkan sabun tersebut dari dalam cetakkan. Sabun siap dikemas dan dipasarkan.<br />
SABUN CUCI PIRING CAIR<br />
Bahan:<br />
1. tepol 70cc<br />
2. air bersih 250cc<br />
3. soda ash 25gr<br />
4. Natrium Clorida 15gr<br />
5. pewarna makanan secukupnya<br />
6. Bibit minyak wangi secukupnya<br />
<br />
<br />
cara membuatnya :<br />
1. masukkan bahan no.2 ke tempat tepol, aduk hingga <br />
<br />
merata. kemudian larutkan lagi bahan no.3 serta aduk <br />
<br />
hingga bahan-bahan tersebut merata dan mencampur.<br />
<br />
2.bahan no.5 dan no.6 kita masukkan kedalam larutan <br />
<br />
tersebut diatas.<br />
<br />
3.masukkan bahan no.4 sedikit demi sedikit. bila <br />
<br />
pengadukan sudah terasa berat aduk terus sebab dengan <br />
<br />
itu larutan akan menjadi cair dan siap pakai.rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-36176860581583150022012-07-10T18:25:00.005-07:002012-07-10T18:36:23.951-07:00Perpindahan Panas / Heat Exchanger<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Dalam dunia perkapalan, prinsip perpindahan panas diperlukan untuk memanaskan bahan bakar (heater) atau mendinginkan bagian bagian dari mesin (cooler) dan banyak lagi.</span> </div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Penerapan prinsip perpindahan kalor untuk merancang</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">alat-alat guna mencapai sesuatu tujuan teknik sangatlah penting, karena dalam menerapkan prinsip ke dalam rancangan orang bekerja ke arah pencapaian tujuan untuk mengembangkan hasil yang memberikan manfaat ekonomi.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Penerapan prinsip-prinsip perpindahan panas terjadi karena adanya perbedaan suhu diantara benda atau material. Perpindahan panas tidak hanya menjelaskan mengenai bagaimana energi </span><i><span lang="EN-US" style="color: black;">kalor</span></i><span style="color: black;"> berpindah dari satu benda ke benda lainnya tetapi juga mengenai laju perpindahan yang terjadi pada kondisi – kondisi tertentu.</span><span lang="EN-US" style="color: black;"></span></span></div><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span><br />
<div class="MsoFootnoteText" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="SV" style="color: black;"> Konduksi merupakan penghantaran panas melalui suatu benda dengan cara melalui partikel dalam benda tersebut mentransfer energi melalui tumbukan. Konduksi panas hanya akan terjadi apabila terdapat </span><span lang="SV" style="color: black;">perbedaan temperatur. Apabila terdapat <i>gradient</i> suhu pada suatu medium <i>stasioner</i> berbentuk padat atau fluida maka akan terjadi perpindahan panas pada medium tersebut. Pada perpindahan panas secara konduksi memiliki laju perpindahan panas yang berbanding dengan <i>gradient</i> suhu normal.</span> <i><span style="color: black;">(Reff </span></i><i><span lang="FI">J.P Holman, Perpindahanh Kalor edisi keenam, hal 2, Erlangga, Jakarta, 1994</span></i><i><span lang="FI">.</span></i><i>)</i> <span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Proses perpindahan panas secara konduksi bisa dilihat secara <i>atomic</i> merupakan pertukaran energi kineti</span><span lang="EN-US" style="color: black;">k</span><span style="color: black;"> antar molekul (<i>atom</i>), dimana partikel yang energinya rendah dapat meningkat dengan menumbuk partikel dengan energi yang lebih tinggi. </span><span lang="SV" style="color: black;">Sebelum dipanaskan atom dan <i>elektron</i> dari logam bergetar pada posisi setimbang. Pada ujung logam mulai dipanaskan, pada bagian ini atom dan <i>elektron</i> bergetar dengan <i>amplitude</i> yang makin membesar. Selanjutnya bertumbukan dengan atom dan <i>elektron</i> disekitarnya dan memindahkan sebagian energinya. Kejadian ini berlanjut hingga pada atom dan <i>elektron</i> di ujung logam yang satunya. </span><span style="color: black;">Konduksi terjadi melalui getaran dan gerakan <i>elektron</i> bebas.</span></span></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-9zahNWDzbj8/TfM2lBES4vI/AAAAAAAAADo/hrS2WujmQbo/s1600/heat_exchanger_animation2.gif" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-9zahNWDzbj8/TfM2lBES4vI/AAAAAAAAADo/hrS2WujmQbo/s1600/heat_exchanger_animation2.gif" /></a></span><a href="http://3.bp.blogspot.com/-9zahNWDzbj8/TfM2lBES4vI/AAAAAAAAADo/hrS2WujmQbo/s1600/heat_exchanger_animation2.gif" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img align="right" alt="Heat Exchanger Animation" src="http://shecoservices.com/images/heat_exchanger_animation2.gif" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
<span style="font-size: small;">Simulasi aliran fluida</span></td></tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-size: small;"><span lang="SV" style="color: black;"> Perpindahan panas secara konveksi adalah apabila panas berpindah dengan cara gerakan partikel yang telah dipanaskan. Bila perpindahannya dikarenakan perbedaan kerapatan disebut konveksi alami <i>(free convection)</i> dan bila didorong, semisal dengan <i>fan</i> atau pompa disebut konveksi paksa <i>(forced convection)</i>. </span><span style="color: black;">Besarnya perpindahan panas secara konveksi tergantung pada: l</span><span lang="SV" style="color: black;">uas permukaan benda yang bersinggungan dengan fluida (A), perbedaan suhu antara permukaan benda dengan fluida (∆T), koefisien konveksi (h), v</span><span style="color: black;">iskositas fluida (µ), kecepatan fluida (v), p</span><span lang="NL" style="color: black;">erbedaan temperatur antara permukaan dan fluida (∆T), k</span><span style="color: black;">apasitas panas fluida (Cp), </span><span lang="EN-US" style="color: black;">r</span><span style="color: black;">apat masa fluida (r), kalor spesifik dan densitas fluida</span><span lang="SV" style="color: black;">. </span></span></div><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span><span lang="SV" style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 115%;">Pada perpindahan panas secara konveksi dihubungkan dengan beda suhu menyeluruh antara dinding dan fluida, serta luas permukaan (A). </span></span>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-8630779460574050682012-06-30T10:06:00.000-07:002012-06-30T10:06:55.137-07:00PENGOLAHAN BIJI KAKAO<div align="center" id="wb_Text2" style="height: 27px; left: 10px; position: absolute; top: 191px; width: 323px; z-index: 4;"> </div><div align="center" id="wb_Text3" style="height: 19px; left: 194px; position: absolute; top: 284px; width: 413px; z-index: 5;"> <span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;"><b>FLOW PROSES PENGOLAHAN BIJI KAKAO KOMPLIT</b></span></div><div align="left" id="wb_Image3" style="left: 0px; overflow: hidden; position: absolute; top: 339px; z-index: 6;"> <img align="top" alt="" border="0" id="Image3" src="http://www.deltatechma.com/images/Cocoa%20Bean%20Flow_01.jpg" style="height: 641px; width: 795px;" /></div><div align="justify" id="wb_Text4" style="height: 2278px; left: 5px; position: absolute; top: 1048px; width: 772px; z-index: 7;"> <span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 19px;">Plant diatas dilengkapi dengan :<br />
<br />
<a href="http://www.deltatechma.com/mesin_kakao.html">1. System Pembersihan Biji Kakao</a><br />
<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;"> Begitu proses pengolahan biji kakao dimuali, biji kakao tersebut pertama-tama harus dibersihkan dari benda-benda lain seperti kotoran, debu, besi, batu, dan lain-lain dengan menggunakan mesin yang dilengkapi dengan saringan, pemisah besi (magnet) dan juga pemisah debu yang dilengkapi dengan ducting.<br />
<br />
System Permbersihan Biji Kakao terdiri dari : a. Mesin Ayakan<br />
b. Mesin Pemisah Besi (magnet)<br />
c. Mesin Pemisah Debu dan Kotoran<br />
d. Tempat Bahan Baku Biji Kakao<br />
e. Bucket Elevator<br />
f. Screw Conveyor<br />
g. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower<br />
h. Rangka<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 19px;"><br />
<a href="http://www.deltatechma.com/mesin_kakao.html">2. System Pengeringan Biji Kakao (Infra-Red)</a><br />
<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;"> Biji kakao kemudian dimasukkan kedalam tabung yang berputar yang dilengkapi dengan lapisan keramik pemanas sehingga menghasilkan sinar infra merah (infra-red) sehingga terjadi effect "popping" pada biji kakao tersebut sehingga antara nib dan kulit terpisah. Pada proses ini juga terjadi proses sterilisasi segala kontaminan yang masih terbawa dari proses sebelumnya.<br />
<br />
System Pengeringan Biji Kakao terdiri dari : a. Bucket Elevator<br />
b. Screw Conveyor<br />
c. Infrared Dryer<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 19px;"> </span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;">d. Tempat Bahan Baku Biji Kakao<br />
e. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower<br />
f. Rangka</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 19px;"><br />
<br />
<a href="http://www.deltatechma.com/mesin_kakao.html">3. System Pemisah Nib dan Kulit (Winnowing/Dehulling)</a><br />
<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;"> Biji kakao yang sudah dikeringkan tersebut kemudian dipecahkan dengan menggunakan suatu alat sehingga pecah berkeping-keping, kemudian diayak menjadi beberapa ukuran sambil kulitnya dipisahkan dengan menggunakan system hisapan udara. Inti biji kakao yang diperolah disebut “nib”.<br />
<br />
Winnowing terdiri dari : a. Bucket Elevator<br />
b. Mesin Pemecah Biji Kakao<br />
c. Mesin Pemisah Nib dan Kulit<br />
d. Tempat Bahan Baku Biji Kakao<br />
e. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower<br />
f. Rangka<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 19px;"><br />
<a href="http://www.deltatechma.com/mesin_kakao.html">4. System Proses Alkali dan Penggarangan</a><br />
<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;"> Dengan menambahkan larutan Potash (K2CO3) atau setara maka pH dari nib menjadi naik sehingga menyebabkan terjadinya perubahan warna. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan berbagai macam warna coklat yang nantinya akan dihasilkan terutama pada produk akhir yang berupa tepung coklat.<br />
Nib tersebut kemudian digarang dan disterilisasi. Pada proses ini warna dan aroma akan terbentuk. Lamanya waktu penggarangan dan panas yang diberikan menjadi faktor penentu utama dan penting untuk mendapatkan produk yang optimal dan diinginkan.<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 19px;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;">Proses Alkali dan Penggarangan tediri dari : a. Alkalizer<br />
b. Bucket Elevator<br />
c. Screw Conveyor<br />
d. Mesin Penggarang (Roaster)<br />
e. Mesin Pendingin (Cooler)<br />
f. Tempat Bahan Baku Biji Kakao<br />
g. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower<br />
h. Rangka</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 19px;"><br />
<br />
<a href="http://www.deltatechma.com/mesin_kakao.html">5. System Penggilingan Nib</a><br />
<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;"> Nib yang sudah digarang kemudian dihancurkan (digiling) hingga menjadi halus melalui 3 (tiga) tahapan proses penggilingan. Hasil gilingan yang didapat disebut coklat pasta (cocoa liquor).<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 19px;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;">Penggilingan Nib terdiri dari : a. Bucket Elevator<br />
b. Screw Conveyor<br />
c. Pre-Grinding (Gilingan tahap 1)<br />
d. Intermediatte Grinding / Ball Mill (Gilingan tahap 2)<br />
e. Fine Grinding / Ball Mill (Gilingan tahap 3)<br />
f. Mesin Ayakan<br />
g. Tanki Penampungan<br />
h. System Transport berupa Pompa dan Pemipaan<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 19px;"><br />
<a href="http://www.deltatechma.com/mesin_kakao.html">6. System Pengempaan (Press) Minyak Coklat</a><br />
<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;"> Sebelum dikempa (Press) coklat pasta yang dihasilkan harus terlebih dahulu dikondisikan dengan cara di mixer dan dipanaskan. Kemudian setelah itu barulah bisa dikempa (Press) sehingga diperoleh minyak coklat yang optimal. Ampas sisa dari proses kempa (Press) menjadi padat yang disebut "Cocoa Cake" yang kemudian disalurkan ke conveyor.<br />
<br />
Pengempaan (Press) Minyak Coklat terdiri dari : a. System Penanganan Coklat Pasta<br />
b. Tangki Bahan Baku<br />
c. System Transport berupa Pompa dan Pemipaan<br />
d. Mesin Kempa (Press) Minyak Coklat<br />
e. Conveyor untuk Cake<br />
f. Mesih Pemecah Cake<br />
g. Screw Conveyor<br />
h. Mesin Penyaring (Filter Press)<br />
<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 19px;"><a href="http://www.deltatechma.com/mesin_kakao.html">7. System Pembuatan Minyak Coklat atau Coklat Pasta Blok</a><br />
<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;"> Minyak coklat yang diperoleh kemudian disaring dan di "deodorized" untuk menghilangkan partikel padat yang mungkin masih terbawa, minyak ini kemudian didinginkan dan dikemas, yang mana untuk coklat pasta akan langsung didinginkan dan dikemas saja.<br />
<br />
System Pembuatan Minyak Coklat Blok terdiri dari : a. System Penanganan Minyak Coklat<br />
b. Tangki Penyimpanan<br />
c. System Transport berupa Pompa dan Pemipaan<br />
d. Mesin Tempering<br />
e. System Penimbangan dan Pengepakan<br />
f. System Air Panas dan Dingin<br />
g. Cooling Tunnel<br />
<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 19px;"><a href="http://www.deltatechma.com/mesin_kakao.html">8. System Pembuatan Tepung Coklat</a><br />
<br />
</span><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;"> Cocoa Cake yang dihasilkan dari mesin kempa (Press) kemudian di salurkan ke mesin penghancur cake, kemudian hasilnya disalurkan ke mesin giling untuk digiling sehingga diperoleh tepung yang kemudian dimasukkan ke "Crystallizer" untuk mendapatkan tepung coklat yang mempunyai struktur kristal dan warna akhir yang stabil untuk mencegah terjadinya perubahan struktur.<br />
<br />
Cocoa Powder Plant consist of : a. System Penanganan Cocoa Cake<br />
b. Screw Cooling<br />
c. Bucket Elevator<br />
d. Mesin Giling Cake<br />
e. Tanki Penampungan<br />
f. Crystallizer<br />
g. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower<br />
h. System Penimbangan dan Pengepakan</span></div><div align="justify" id="wb_Text4" style="height: 2278px; left: 5px; position: absolute; top: 1048px; width: 772px; z-index: 7;"><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;"> </span></div><div align="justify" id="wb_Text4" style="height: 2278px; left: 5px; position: absolute; top: 1048px; width: 772px; z-index: 7;"><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 16px;"> </span></div><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 12px;"> </span>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-67089062732378862032012-06-25T23:01:00.002-07:002012-06-25T23:01:57.160-07:00Cara Membuat Bahan Bakar Dari Singkong (Ketela Pohon)<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://encrypted-tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSsNcnbbJ7y7JWdjwVg7pvegYZEYMrlY5gXtTbls2o8UBOx_NR5xw" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSsNcnbbJ7y7JWdjwVg7pvegYZEYMrlY5gXtTbls2o8UBOx_NR5xw" /></a></div><div style="text-align: justify;">Singkong atau di jawa lebih dikenal dengan sebutan ketela pohon merupakan salah satu hasil pertanian dari petani di Indonesia. Taukah anda bahwa ketela pohon itu dapat menjadi dimanfaatkan menjadi BBM ? Anda mungkin akan mengatakan tidak, tetapi kenyataannya Singkong bisa berguna untuk menghasilkan BBM. Untuk membuat singkong bisa menjadi bahan bakar anda tentu harus memiliki lahan yang luas untuk menanam singkong. Agar menghasilkan singkong yang bermutu, anda harus mempunyai lahan yang Gembur, dan tanah sebainkya mengandung lumpur atau tanah liat. setelah itu anda harus mempunyai bibit singkong berupa batang-batang singkong yang unggul, agar dapat memperoleh batang yang kuat. tanam singkong dengan jarak 1 meter agar unsur hara tanah terbagi merata ke setiap batang singkong. kemudian panen singkong setelah 2 bulan untuk hasil umbi yang baik. Panen lebih dari 2 bulan akan membuat umbi menjadi keras. </div><div align="justify"> Lalu bagaimana cara mengolah singkong menjadi etanol? Berikut Langkah-langkah pembuatan bioetanol berbahan singkong yang dilerapkan Tatang H Soerawidjaja. Pengolahan berikut ini berkapasitas 10 liter per hari.<br />
<br />
1. Kupas 125 kg singkong segar, semua jenis dapal dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-xNVERBLODm8/T7CDXaPPXkI/AAAAAAAAABE/koU3rhzwT6E/s1600/BioSingkong1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-xNVERBLODm8/T7CDXaPPXkI/AAAAAAAAABE/koU3rhzwT6E/s320/BioSingkong1.jpg" width="259" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div align="justify">2. Keringkan singkong yang telah dicacah hingga kadar air maksimal 16%. Persis singkong yang dikeringkan menjadi gaplek. Tujuannya agar lebih awet sehingga produsen dapat menyimpan sebagai cadangan bahan baku.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-9ikwCEmF8NA/T7CDurmdMnI/AAAAAAAAABM/PrnrhoiZdtE/s1600/BioSingkong2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="293" src="http://3.bp.blogspot.com/-9ikwCEmF8NA/T7CDurmdMnI/AAAAAAAAABM/PrnrhoiZdtE/s320/BioSingkong2.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div align="justify">3.Masukkan 25 kg gaplek ke dalam tangki <em>stainless si eel </em>berkapasitas 120 liter, lalu tambahkan air hingga mencapai volume 100 liter. Panaskan gaplek hingga 100"C selama 0,5 jam. <strong> Aduk rebusan </strong> gaplek sampai menjadi bubur dan mengental.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-nFRdKh1Sqmk/T7CEFsM9FxI/AAAAAAAAABU/zaDcdhzAoeA/s1600/BioSingkong3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="304" src="http://2.bp.blogspot.com/-nFRdKh1Sqmk/T7CEFsM9FxI/AAAAAAAAABU/zaDcdhzAoeA/s320/BioSingkong3.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div align="justify">4. Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke dalam langki sakarifikasi. Sakarifikasi adalah proses penguraian pati menjadi glukosa. Setelah dingin, masukkan cendawan <em>Aspergillus </em>yang akan <strong>memecah </strong>pati menjadi glukosa. <strong> Untuk </strong> menguraikan 100 liter bubur pati singkong. perlu 10 liter larutan cendawan <em>Aspergillus </em>atau 10% dari total bubur. Konsentrasi cendawan mencapai 100-juta sel/ml. Sebclum digunakan, <em>Aspergilhis </em>dikuhurkan pada bubur gaplek yang telah dimasak tadi agar adaptif dengan <strong>sifat </strong>kimia bubur gaplek. Cendawan berkembang biak dan bekerja mengurai pati.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-2d-K7AXHdWg/T7CEbhHaz8I/AAAAAAAAABc/kH9mwAM8RPM/s1600/BioSingkong4.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="290" src="http://1.bp.blogspot.com/-2d-K7AXHdWg/T7CEbhHaz8I/AAAAAAAAABc/kH9mwAM8RPM/s320/BioSingkong4.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div align="justify">5.Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk kembali pati yang sudah menjadi gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi. Namun, sebelum difermentasi pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17—18%. Itu adalah kadar gula maksimum yang disukai bakteri <em>Saccharomyces </em>unluk hidup dan bekerja mengurai gula menjadi alkohol. Jika kadar gula lebth tinggi, tambahkan air hingga mencapai kadar yang diinginkan. Bila sebaliknya, tambahkan larutan gula pasir agar mencapai kadar gula maksimum.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-b4FcUxZBvO8/T7CEwLgj0NI/AAAAAAAAABk/-rZKWeqI60E/s1600/BioSingkong5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-b4FcUxZBvO8/T7CEwLgj0NI/AAAAAAAAABk/-rZKWeqI60E/s320/BioSingkong5.jpg" width="305" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div align="justify">6 Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan <em>Saccharomyces </em> bekerja mengurai glukosa lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob alias tidak membutuhkan oksigen. Agar fermentasi optimal, jaga suhu pada 28—32"C dan pH 4,5—5,5.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-5jNBHWrgX50/T7CFCnr_eoI/AAAAAAAAABs/2AUu2Jk_FHI/s1600/BioSingkong6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="314" src="http://3.bp.blogspot.com/-5jNBHWrgX50/T7CFCnr_eoI/AAAAAAAAABs/2AUu2Jk_FHI/s320/BioSingkong6.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div align="justify">7. Setelah 2—3 hari, larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan protein. Di atasnya air, dan etanol. Hasil fermentasi itu disebut bir yang mengandung 6—12% etanol</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-dDbri6Wff1s/T7CFd9nqVCI/AAAAAAAAAB0/YnfXqxwQjBs/s1600/BioSingkong7.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-dDbri6Wff1s/T7CFd9nqVCI/AAAAAAAAAB0/YnfXqxwQjBs/s320/BioSingkong7.jpg" width="304" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div align="justify">8.Sedot larutan etanol dengan selang plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron untuk menyaring endapan protein.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-R7qmjd45vs0/T7CFyhFDMTI/AAAAAAAAAB8/p2bUBNvY_i0/s1600/BioSingkong8.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="314" src="http://3.bp.blogspot.com/-R7qmjd45vs0/T7CFyhFDMTI/AAAAAAAAAB8/p2bUBNvY_i0/s320/BioSingkong8.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div align="justify">9. Meski telah disaring, etanol masih bercampurair. Untuk memisahkannya, lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan campuran air dan etanol pada suhu 78"C atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang bertitik didih 100°C. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-mViAQGwTZCQ/T7CGETQ7hnI/AAAAAAAAACE/dzcklQeuJno/s1600/BioSingkong9.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="316" src="http://4.bp.blogspot.com/-mViAQGwTZCQ/T7CGETQ7hnI/AAAAAAAAACE/dzcklQeuJno/s320/BioSingkong9.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div align="justify">10 Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larul, diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering. Oleh sebab itu, perlu destilasi absorbent. Etanol 95% itu dipanaskan 100"C. Pada suhu ilu, etanol dan air menguap. Uap keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dieampur denganbensin. Sepuluh liter etanol 99%, membutuhkan 120— 130 lifer bir yang dihasilkan dari 25 kg gaplek</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-PYkU-nN4NsU/T7CHDU0NU9I/AAAAAAAAACU/xEr4nEkjSY8/s1600/BioSingkong10.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-PYkU-nN4NsU/T7CHDU0NU9I/AAAAAAAAACU/xEr4nEkjSY8/s320/BioSingkong10.jpg" width="304" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div align="left"><br />
<span class="judulisi2"> Sumber : Trubus</span></div>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6888184886790089026.post-22881082748094822172012-06-25T22:55:00.004-07:002012-06-25T22:55:54.576-07:00Energi Masa Depan Yang Bersumber Dari "Baterai Gula"<h3 class="post-title entry-title"> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-3109019640837872514"><span style="font-family: verdana;">Mungkin kedengarannya aneh, energi bisa bersumber dari <span style="font-style: italic;">baterai gula.</span> Namun, itulah yang akan terjadi di masa mendatang, mencharge baterai ponsel, dengan sisa <span style="font-style: italic;">air sirup </span>atau <span style="font-style: italic;">minuman ringan</span> (soft drink). Para <span style="font-style: italic;">produsen alat elektronik,</span> kini tengah mengembangkan sumber tenaga listrik dari baterai gula.</span><a href="" name="more"></a><br />
<br />
<span style="font-family: verdana;">Gula merupakan sumber energi yang tersedia di alam dari hasil <span style="font-style: italic;">fotosintesis.</span> Oleh sebab itu, sumber energi ini adalah sumber energi terbaru. Sebenarnya, baterai gula ini ialah <span style="font-style: italic;">sel bahan bakar </span>(fuel cell) yang ditenagai gula.</span><br />
<br />
<img alt="http://3.bp.blogspot.com/_OLk_oOmotBU/S1LPAgs8CKI/AAAAAAAABzc/97RktwSxHDE/s1600/Sumber+Listrik+Yang+Berasal+Dari+Reaksi+Kimia+Gula.JPG" src="http://3.bp.blogspot.com/_OLk_oOmotBU/S1LPAgs8CKI/AAAAAAAABzc/97RktwSxHDE/s1600/Sumber+Listrik+Yang+Berasal+Dari+Reaksi+Kimia+Gula.JPG" style="height: 323px; width: 409px;" /><br />
<br />
<span style="font-family: verdana;">Baterai gula ini memerlukan <span style="font-style: italic;">enzim</span> pencerna gula dan <span style="font-style: italic;">mediator,</span> yang salah satunya berupa <span style="font-style: italic;">vitamin K3,</span> pada <span style="font-style: italic;">anoda</span> dan <span style="font-style: italic;">katoda</span>. Hasil dari reaksi kimia di anoda berupa <span style="font-style: italic;">ion hidrogen</span> dan <span style="font-style: italic;">elektron,</span> akan mengalir ke katoda. Aliran elektron inilah yang menghasilkan listrik.</span><br />
<br />
<img alt="http://ariextra.files.wordpress.com/2010/01/ponsel-konsep-bertenaga-minuman-soda.jpg" src="http://ariextra.files.wordpress.com/2010/01/ponsel-konsep-bertenaga-minuman-soda.jpg" style="height: 309px; width: 410px;" /><br />
<br />
<span style="font-family: verdana;">Namun, kalau dipikir-pikir, hal ini malah akan membuat menjadi ribet. Bayangkan, kita harus senantiasa menyiapkan minuman ringan berbotol-botol, berkaleng-kaleng, atau bahkan menyiapkan gula berkilo-kilo, setiap kali ingin mencharge baterai ponsel.<br />
</span><img alt="http://1.bp.blogspot.com/_OLk_oOmotBU/S1LPrf1fHXI/AAAAAAAABzs/aU3DIYg3cf8/s1600/Baterai+Yang+Menggunakan+Gula+Untuk+Menghasilkan+Listrik.JPG" src="http://1.bp.blogspot.com/_OLk_oOmotBU/S1LPrf1fHXI/AAAAAAAABzs/aU3DIYg3cf8/s1600/Baterai+Yang+Menggunakan+Gula+Untuk+Menghasilkan+Listrik.JPG" style="height: 302px; width: 410px;" /><br />
<span style="font-family: verdana;"><br />
</span></div>rumah pengetahuanhttp://www.blogger.com/profile/18149447233385798324noreply@blogger.com0