FLOW PROSES PENGOLAHAN BIJI KAKAO KOMPLIT
Plant diatas dilengkapi dengan :
1. System Pembersihan Biji Kakao
Begitu proses pengolahan biji kakao dimuali, biji kakao tersebut pertama-tama harus dibersihkan dari benda-benda lain seperti kotoran, debu, besi, batu, dan lain-lain dengan menggunakan mesin yang dilengkapi dengan saringan, pemisah besi (magnet) dan juga pemisah debu yang dilengkapi dengan ducting.
System Permbersihan Biji Kakao terdiri dari : a. Mesin Ayakan
b. Mesin Pemisah Besi (magnet)
c. Mesin Pemisah Debu dan Kotoran
d. Tempat Bahan Baku Biji Kakao
e. Bucket Elevator
f. Screw Conveyor
g. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower
h. Rangka
2. System Pengeringan Biji Kakao (Infra-Red)
Biji kakao kemudian dimasukkan kedalam tabung yang berputar yang dilengkapi dengan lapisan keramik pemanas sehingga menghasilkan sinar infra merah (infra-red) sehingga terjadi effect "popping" pada biji kakao tersebut sehingga antara nib dan kulit terpisah. Pada proses ini juga terjadi proses sterilisasi segala kontaminan yang masih terbawa dari proses sebelumnya.
System Pengeringan Biji Kakao terdiri dari : a. Bucket Elevator
b. Screw Conveyor
c. Infrared Dryer
d. Tempat Bahan Baku Biji Kakao
e. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower
f. Rangka
3. System Pemisah Nib dan Kulit (Winnowing/Dehulling)
Biji kakao yang sudah dikeringkan tersebut kemudian dipecahkan dengan menggunakan suatu alat sehingga pecah berkeping-keping, kemudian diayak menjadi beberapa ukuran sambil kulitnya dipisahkan dengan menggunakan system hisapan udara. Inti biji kakao yang diperolah disebut “nib”.
Winnowing terdiri dari : a. Bucket Elevator
b. Mesin Pemecah Biji Kakao
c. Mesin Pemisah Nib dan Kulit
d. Tempat Bahan Baku Biji Kakao
e. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower
f. Rangka
4. System Proses Alkali dan Penggarangan
Dengan menambahkan larutan Potash (K2CO3) atau setara maka pH dari nib menjadi naik sehingga menyebabkan terjadinya perubahan warna. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan berbagai macam warna coklat yang nantinya akan dihasilkan terutama pada produk akhir yang berupa tepung coklat.
Nib tersebut kemudian digarang dan disterilisasi. Pada proses ini warna dan aroma akan terbentuk. Lamanya waktu penggarangan dan panas yang diberikan menjadi faktor penentu utama dan penting untuk mendapatkan produk yang optimal dan diinginkan.
Proses Alkali dan Penggarangan tediri dari : a. Alkalizer
b. Bucket Elevator
c. Screw Conveyor
d. Mesin Penggarang (Roaster)
e. Mesin Pendingin (Cooler)
f. Tempat Bahan Baku Biji Kakao
g. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower
h. Rangka
5. System Penggilingan Nib
Nib yang sudah digarang kemudian dihancurkan (digiling) hingga menjadi halus melalui 3 (tiga) tahapan proses penggilingan. Hasil gilingan yang didapat disebut coklat pasta (cocoa liquor).
Penggilingan Nib terdiri dari : a. Bucket Elevator
b. Screw Conveyor
c. Pre-Grinding (Gilingan tahap 1)
d. Intermediatte Grinding / Ball Mill (Gilingan tahap 2)
e. Fine Grinding / Ball Mill (Gilingan tahap 3)
f. Mesin Ayakan
g. Tanki Penampungan
h. System Transport berupa Pompa dan Pemipaan
6. System Pengempaan (Press) Minyak Coklat
Sebelum dikempa (Press) coklat pasta yang dihasilkan harus terlebih dahulu dikondisikan dengan cara di mixer dan dipanaskan. Kemudian setelah itu barulah bisa dikempa (Press) sehingga diperoleh minyak coklat yang optimal. Ampas sisa dari proses kempa (Press) menjadi padat yang disebut "Cocoa Cake" yang kemudian disalurkan ke conveyor.
Pengempaan (Press) Minyak Coklat terdiri dari : a. System Penanganan Coklat Pasta
b. Tangki Bahan Baku
c. System Transport berupa Pompa dan Pemipaan
d. Mesin Kempa (Press) Minyak Coklat
e. Conveyor untuk Cake
f. Mesih Pemecah Cake
g. Screw Conveyor
h. Mesin Penyaring (Filter Press)
7. System Pembuatan Minyak Coklat atau Coklat Pasta Blok
Minyak coklat yang diperoleh kemudian disaring dan di "deodorized" untuk menghilangkan partikel padat yang mungkin masih terbawa, minyak ini kemudian didinginkan dan dikemas, yang mana untuk coklat pasta akan langsung didinginkan dan dikemas saja.
System Pembuatan Minyak Coklat Blok terdiri dari : a. System Penanganan Minyak Coklat
b. Tangki Penyimpanan
c. System Transport berupa Pompa dan Pemipaan
d. Mesin Tempering
e. System Penimbangan dan Pengepakan
f. System Air Panas dan Dingin
g. Cooling Tunnel
8. System Pembuatan Tepung Coklat
Cocoa Cake yang dihasilkan dari mesin kempa (Press) kemudian di salurkan ke mesin penghancur cake, kemudian hasilnya disalurkan ke mesin giling untuk digiling sehingga diperoleh tepung yang kemudian dimasukkan ke "Crystallizer" untuk mendapatkan tepung coklat yang mempunyai struktur kristal dan warna akhir yang stabil untuk mencegah terjadinya perubahan struktur.
Cocoa Powder Plant consist of : a. System Penanganan Cocoa Cake
b. Screw Cooling
c. Bucket Elevator
d. Mesin Giling Cake
e. Tanki Penampungan
f. Crystallizer
g. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower
h. System Penimbangan dan Pengepakan
1. System Pembersihan Biji Kakao
Begitu proses pengolahan biji kakao dimuali, biji kakao tersebut pertama-tama harus dibersihkan dari benda-benda lain seperti kotoran, debu, besi, batu, dan lain-lain dengan menggunakan mesin yang dilengkapi dengan saringan, pemisah besi (magnet) dan juga pemisah debu yang dilengkapi dengan ducting.
System Permbersihan Biji Kakao terdiri dari : a. Mesin Ayakan
b. Mesin Pemisah Besi (magnet)
c. Mesin Pemisah Debu dan Kotoran
d. Tempat Bahan Baku Biji Kakao
e. Bucket Elevator
f. Screw Conveyor
g. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower
h. Rangka
2. System Pengeringan Biji Kakao (Infra-Red)
Biji kakao kemudian dimasukkan kedalam tabung yang berputar yang dilengkapi dengan lapisan keramik pemanas sehingga menghasilkan sinar infra merah (infra-red) sehingga terjadi effect "popping" pada biji kakao tersebut sehingga antara nib dan kulit terpisah. Pada proses ini juga terjadi proses sterilisasi segala kontaminan yang masih terbawa dari proses sebelumnya.
System Pengeringan Biji Kakao terdiri dari : a. Bucket Elevator
b. Screw Conveyor
c. Infrared Dryer
d. Tempat Bahan Baku Biji Kakao
e. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower
f. Rangka
3. System Pemisah Nib dan Kulit (Winnowing/Dehulling)
Biji kakao yang sudah dikeringkan tersebut kemudian dipecahkan dengan menggunakan suatu alat sehingga pecah berkeping-keping, kemudian diayak menjadi beberapa ukuran sambil kulitnya dipisahkan dengan menggunakan system hisapan udara. Inti biji kakao yang diperolah disebut “nib”.
Winnowing terdiri dari : a. Bucket Elevator
b. Mesin Pemecah Biji Kakao
c. Mesin Pemisah Nib dan Kulit
d. Tempat Bahan Baku Biji Kakao
e. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower
f. Rangka
4. System Proses Alkali dan Penggarangan
Dengan menambahkan larutan Potash (K2CO3) atau setara maka pH dari nib menjadi naik sehingga menyebabkan terjadinya perubahan warna. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan berbagai macam warna coklat yang nantinya akan dihasilkan terutama pada produk akhir yang berupa tepung coklat.
Nib tersebut kemudian digarang dan disterilisasi. Pada proses ini warna dan aroma akan terbentuk. Lamanya waktu penggarangan dan panas yang diberikan menjadi faktor penentu utama dan penting untuk mendapatkan produk yang optimal dan diinginkan.
Proses Alkali dan Penggarangan tediri dari : a. Alkalizer
b. Bucket Elevator
c. Screw Conveyor
d. Mesin Penggarang (Roaster)
e. Mesin Pendingin (Cooler)
f. Tempat Bahan Baku Biji Kakao
g. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower
h. Rangka
5. System Penggilingan Nib
Nib yang sudah digarang kemudian dihancurkan (digiling) hingga menjadi halus melalui 3 (tiga) tahapan proses penggilingan. Hasil gilingan yang didapat disebut coklat pasta (cocoa liquor).
Penggilingan Nib terdiri dari : a. Bucket Elevator
b. Screw Conveyor
c. Pre-Grinding (Gilingan tahap 1)
d. Intermediatte Grinding / Ball Mill (Gilingan tahap 2)
e. Fine Grinding / Ball Mill (Gilingan tahap 3)
f. Mesin Ayakan
g. Tanki Penampungan
h. System Transport berupa Pompa dan Pemipaan
6. System Pengempaan (Press) Minyak Coklat
Sebelum dikempa (Press) coklat pasta yang dihasilkan harus terlebih dahulu dikondisikan dengan cara di mixer dan dipanaskan. Kemudian setelah itu barulah bisa dikempa (Press) sehingga diperoleh minyak coklat yang optimal. Ampas sisa dari proses kempa (Press) menjadi padat yang disebut "Cocoa Cake" yang kemudian disalurkan ke conveyor.
Pengempaan (Press) Minyak Coklat terdiri dari : a. System Penanganan Coklat Pasta
b. Tangki Bahan Baku
c. System Transport berupa Pompa dan Pemipaan
d. Mesin Kempa (Press) Minyak Coklat
e. Conveyor untuk Cake
f. Mesih Pemecah Cake
g. Screw Conveyor
h. Mesin Penyaring (Filter Press)
7. System Pembuatan Minyak Coklat atau Coklat Pasta Blok
Minyak coklat yang diperoleh kemudian disaring dan di "deodorized" untuk menghilangkan partikel padat yang mungkin masih terbawa, minyak ini kemudian didinginkan dan dikemas, yang mana untuk coklat pasta akan langsung didinginkan dan dikemas saja.
System Pembuatan Minyak Coklat Blok terdiri dari : a. System Penanganan Minyak Coklat
b. Tangki Penyimpanan
c. System Transport berupa Pompa dan Pemipaan
d. Mesin Tempering
e. System Penimbangan dan Pengepakan
f. System Air Panas dan Dingin
g. Cooling Tunnel
8. System Pembuatan Tepung Coklat
Cocoa Cake yang dihasilkan dari mesin kempa (Press) kemudian di salurkan ke mesin penghancur cake, kemudian hasilnya disalurkan ke mesin giling untuk digiling sehingga diperoleh tepung yang kemudian dimasukkan ke "Crystallizer" untuk mendapatkan tepung coklat yang mempunyai struktur kristal dan warna akhir yang stabil untuk mencegah terjadinya perubahan struktur.
Cocoa Powder Plant consist of : a. System Penanganan Cocoa Cake
b. Screw Cooling
c. Bucket Elevator
d. Mesin Giling Cake
e. Tanki Penampungan
f. Crystallizer
g. Pipa Ducting untuk Cyclone + Rotary Valve juga Blower
h. System Penimbangan dan Pengepakan
0 comments:
Post a Comment